Tangerang Selatan, Berita FAH Online – Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Up Grading untuk mahasiswa baru 2025 dengan tema “Menjadi Sejarawan Muslim: Intelektual Tangguh, Berakhlak, dan Siap Menyongsong Peradaban.”. Acara yang digelar selama dua hari, Senin- Selasa, 16-17 Rabiul Awal 1447 H atau bertepatan dengan 8-9 September ini berlangsung di Ruang Teater lantai 5 dengan rangkaian sesi yang bertujuan menguatkan identitas, akhlak, dan soft skill dan ketahanan mental mahasiswa SPI.

Acara yang baru pertama kali diselenggarakan di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora ini dibuka dengan khidmat melalui pembacaan kalam ilahi oleh Muhammad Agis Alfian, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UIN yang dipimpin Alyaa Jahraa Iskandar. Sebagai penganggas program up grading ini Kaprodi SPI Dr. Zakiya Darajat, M.A, dalam sambutannya menegaskan pentingnya Up Grading sebagai momentum membangun karakter mahasiswa. Menjadi mahasiswa berarti siap membentuk jati diri, berpikir kritis, belajar mandiri, dan membangun kedewasaan. Ini adalah awal dari perjuangan intelektual dan spiritual.

Maka, upgrading ini bukan sekadar acara penyambutan, tetapi merupakan ajang penyiapan mental — agar mahasiswa tidak hanya siap secara akademik, tapi juga secara psikologis dan spiritual dalam menjalani dinamika kehidupan kampus yang penuh tantangan dan peluang. Kaprodi SPI juga memotivasi mahasiwa untuk bangga menjadi sejarawan Muslim, dan bangga menempuh studi di Ciputat. Karena Ciputat telah menjadi center of excellence—pusat keunggulan bagi studi keislaman yang moderat, inklusif, dan kritis. Dari sinilah lahir pemikir-pemikir besar, sejarawan Islam, budayawan, aktivis sosial, dan pendidik yang telah memberi kontribusi nyata bagi bangsa dan dunia Islam.

 Selanjutnya, Prof. Usep Abdul Matin, M.A, Ph.D, selaku Wakil Dekan III FAH, secara resmi membuka kegiatan sekaligus memberikan arahan kepada mahasiswa baru SPI.

Sesi Materi Hari Pertama

Materi pertama disampaikan oleh Dr. Faizal Arifin, M.Hum dengan tema “Bangga Menjadi Sejarawan Muslim.” Ia mengajak mahasiswa melihat profesi sejarawan bukan sekadar aktivitas akademis, melainkan panggilan intelektual yang berkontribusi pada peradaban. Menurutnya, sejarawan Muslim memiliki peran penting dalam menjaga warisan pengetahuan, mengkritisi wacana sejarah dominan, serta mengukuhkan jati diri Islam dalam arus globalisasi.

Sesi kedua dilanjutkan oleh Dr. Hj. Tati Hartimah, M.A dengan topik “Pembinaan Akhlaq dan Karakter Mahasiswa Muslim.” Dalam paparannya, ia menekankan bahwa mahasiswa harus menjadi teladan, bukan hanya dalam prestasi akademik, tetapi juga dalam sikap sehari-hari. Akhlak, disiplin, serta tanggung jawab sosial dipandang sebagai fondasi yang menopang kesuksesan intelektual. Ia juga menegaskan pentingnya membangun keseimbangan antara ilmu dan moralitas.

Setelah istirahat siang, suasana dibuat lebih segar dengan sesi ice breaking sebelum masuk ke materi ketiga. Dr. Fuad Jabali, M.A hadir membawakan tema “Ciputat sebagai Center of Excellence Keilmuan Islam Indonesia.” Ia menguraikan bagaimana Ciputat, sebagai pusat pergulatan intelektual Islam, melahirkan tokoh-tokoh nasional dan gagasan-gagasan besar yang memberi warna pada pemikiran Islam di Indonesia. Mahasiswa diajak untuk menumbuhkan rasa bangga sekaligus tanggung jawab menjadi bagian dari tradisi intelektual Ciputat.

Hari pertama ditutup dengan materi yang membumi dan dekat dengan realitas mahasiswa, yaitu “Menjaga Mental Health di Tengah Dunia yang Sibuk” oleh Elisa Kurnia Dewi, M.Psy. Ia menjelaskan tantangan kesehatan mental di tengah aktivitas akademik dan organisasi yang padat, serta memberikan strategi sederhana untuk mengelola stres, menjaga keseimbangan hidup, dan membangun komunikasi yang sehat antar teman sejawat.

Rangkaian sesi hari pertama ini menjadi pondasi penting dalam pembentukan karakter mahasiswa SPI. Mereka tidak hanya diperkenalkan pada kebanggaan profesi sejarawan Muslim, tetapi juga dibekali pemahaman tentang pentingnya akhlak, kesadaran historis Ciputat sebagai pusat ilmu, serta kesehatan mental yang seimbang.

Dengan bekal ini, mahasiswa diharapkan mampu meneguhkan diri sebagai sejarawan Muslim yang tangguh, berkarakter, dan siap berperan aktif dalam membangun peradaban.

Hari Kedua.

Hari kedua acara up grading mahasiswa disajikan materi yang tak kalah menarik. Materi pertama di hari kedua diisi dengan bagaimana Membangun Leadership dan Jejaring /network sangat penting bagi masa depan mahasiswa. Materi ini diisi oleh Bapak Akhmad Yusuf, M. Hum yang merupakan alumnus Prodi SPI dan MSKI yang kini telah berkarir di berbagai tempat. Materi berikutnya disampaikan oleh Dr. Awalia Rahma, M. A dan Dr. Imas Emalia, M. Hum yang membekali mahasiswa dengan Academic Writing Skill dan Critical Thinking , satu ketrampilan yang harus dimiliki calon sejarawan handal. Sedangkan materi terakhir, Dr. Zakiya Darajat M. A memberikan wawasan kepada mahasiswa dengan materi Memahami Dunia Baru Mahasiswa; Focus on You. Dengan materi ini diharapkan mahasiswa bisa melakukan adaptasi dengan dunia baru mereka sebagai seorang mahasiswa yang pasti berbeda dengan dunia siswa, yang penuh tantangan dan menuntut kemandirian, nalar kritis dan resiliensi mental mahasiswa. Mahasiswa juga diberikan motivasi-motivasi dan strategi agar bisa fokus menjalani tahapan demi tahapan dunia kampus.

Setelah mengadakan review dan refleksi, acara up grading ditutup secara resmi oleh Kaprodi SPI, dengan harapan mahasiswa baru bisa mengambil manfaat dari acara up grading ini dan siap mengarungi dunia perkuliahan dengan baik. Saat memberikan kesan dan pesan, beberapa mahasiswa menyampaikan kesan yang mendalam denga acara up grading ini. Dengan materi yang bermanfaat, penyampaian yang menarik oleh para pakarnya, serta diselingi dengan ice breaking, yel-yel dan game-game yang seru.

Ditulis Oleh: Muhammad Suyuthi Alkautsar & Zakiya D

Dokumentasi: