Yudisium Sarjana Ke-130 Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta
Yudisium Sarjana Ke-130 Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta

Ciputat, 21 November 2023 – Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Yudisium Sarjana ke-130 di ruang teater Abdul Ghani lantai 5 FAH pada Selasa, 21/11/2023. Acara Yudisium ini dihadiri oleh Dekan FAH Dr. Ade Abdul Hak, M. Hum, Wakil Dekan 3 Bidang Akademik Dr. Usep Abdul Matin, S.Ag., M.A., MA., Ph.D dan jajaran sivitas akademik lainnya.

Dalam sambutan pembuka, Dekan FAH mengucapkan selamat kepada para yudisium yang telah berhasil menyelesaikan studinya di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH). Pada kesempatan tersebut, Dr. Ade Abdul Hak, M. Hum juga mengapresiasi kinerja para dosen dan staf FAH yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan terbaik kepada para mahasiswa. Ia berharap bahwa para yudisium dapat menjadi lulusan yang berkompeten, berintegritas, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Pada acara ini, FAH memberikan penghargaan kepada para yudisium terbaik tingkat prodi dan fakultas yang menempuh pendidikan selama 4 tahun. Yudisium terbaik tingkat fakultas diraih oleh Haliza Azzahra, mahasiswi Prodi Sastra Inggris dengan perolehan IPK 3.92. Dalam wawancaranya, Haliza mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka mampu meraih penghargaan ini. Menurutnya, beberapa faktor yang membawa dirinya berhasil mencapai kategori Yudisium terbaik ini terutama karena ketertarikan terhadap prodinya, komitmen kuat untuk belajar secara konsisten dan do’a serta dukungan orang tua.

“Tips yang mungkin bisa diterapkan untuk bisa menjadi yudisium terbaik: Pertama, motivasi. Hal ini sangat membantu untuk bisa fokus pada tujuan tersebut sebagai motivasi dalam perjalanan akademik kita; Kedua, ketekunan. Coba buat personalized schedule belajar agar bisa lebih disiplin dan teratur dalam belajar; Ketiga, kurangi prokrastinasi; Keempat, doa orang tua. Sesimpel salaman dan meminta do’a kepada orang tua dengan tulus setiap kali keluar rumah maupun pada saat ujian. Lalu, hal terakhir dan yang tak kalah penting yaitu: enjoy!”, ungkapnya.

Selama menyusun skripsi, Haliza membuat daily to do list, dan berusaha untuk konsisten bimbingan dengan dospem. Adapun topik skripsi yang ditelitinya, secara garis besar menganalisis tentang identitas hybrid seorang perempuan Pakistan diaspora Muslim yang tumbuh besar di Amerika.

Untuk kategori yudisium terbaik tingkat prodi, Prodi Tarjamah menyematkan Farida Hanum. Farida menyatakan bahwa pencapaiannya menjadi yudisium terbaik tentu berkat adanya dukungan dari banyak pihak. Mahasiswi terbaik tingkat Prodi Tarjamah ini, memperoleh IPK 3.81 dengan topik skripsi pemahaman mendalam tentang analisis diksi terjemahan, dan peran penerjemah dalam mengatasi tantangan linguistik. Untuk menjadi Yudisium terbaik, Farida menyatakan pentingnya fokus pada konsistensi dan dedikasi.

“Selain itu, berusaha terus meningkatkan keterampilan bahasa dan pemahaman budaya, menghadiri seminar, dan aktif dalam diskusi kelompok untuk memperluas pengetahuan”, pungkasnya.

Dari prodi Sejarah dan Peradaban Islam (SPI), Nanda Nadya meraih kategori yudisium terbaik prodi dengan perolehan IPK 3.86. Ia menyatakan usaha terbaik dalam menempuh studi itu sangat diperlukan, termasuk dalam proses penyusunan skripsi. Topik penelitian yang dicaturkan Nanda skripsinya ialah mengenai salah satu pasar tradisional di Kota Pontianak yakni Pasar Batara yang berperan sebagai ruang praksis (lived space) bagi masyarakat kota Pontianak tahun 1986-2016.

Terakhir, yudisium terbaik dari prodi Ilmu Perpusatakaan diraih oleh Ilyas Fadhillah. Topik penelitian skripsi yang dikaji Ilyas ialah membahas tentang motivasi siswa sebagai library volunteers & dampaknya bagi mereka. Ilyas tak pernah menduga sebelumnya akan menjadi yudisium terbaik,

“Saya terkejut saat terpilih sebagai Yudisium Terbaik di Prodi Ilpus. Meskipun rutinitas perkuliahan terasa biasa, target untuk tidak mendapatkan nilai C dan mengulang setiap semester tetap konsisten. Pandemi COVID-19 menjadi tantangan besar, namun kami, yang biasanya belajar bersama di kampus, berhasil beradaptasi dan saling mendukung.” , ungkapnya.

Ilyas juga menjelaskan bahwa meraih Yudisium Terbaik memerlukan konsistensi, tanggung jawab terhadap tugas, mencari lingkungan yang suportif, disempurnakan dengan doa kepada Tuhan dan restu orang tua.

Yudisium Sarjana ke-130 FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mengangkat tema ”Mencetak Generasi Intelektual yang Berkeadaban” ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Dekan FAH pada sesi sambutan pembuka, mengharapkan para yudisium dapat menjadi lulusan yang berkompeten, berintegritas, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Penulis: Alfina Ika Arianti dan Dina Aprilia

Editor: Syifa Susilawati