Torehkan Prestasi: Kiprah Fahmi Umar, Mahasiswa FAH di Kancah Internasional
Torehkan Prestasi: Kiprah Fahmi Umar, Mahasiswa FAH di Kancah Internasional
[caption id="attachment_7742" align="aligncenter" width="561"] Fahmi Umar, kedua dari kiri[/caption] FAH News - Fahmi Umar, salah satu mahasiswa FAH UIN Jakarta dari prodi Sejarah dan Peradaban Islam berhasil menjadi Dewan Juri, Ketua Dewan Juri hingga menjadi Ketua Bagian dalam kegiatan di kancah internasional yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi NGO atau Universitas yang aktif dalam menyelenggarakan Model United Nations dan telah diakui oleh beberapa badan khusus United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti UNDP, UNESCO, IOM, dan juga oleh Kedutaan Besar Australia di Vietnam dan Thailand. Pada Maret 2022, Mahasiswa FAH UIN Jakarta tersebut lagi-lagi berhasil menjadi Chief Head of Academic Division at Korea-Indonesia Student Association (KISA) Model UN 2022 dan Head Chair in the United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) of Global Millennial United Nations 14 Held on March setelah sebelumnya beberapa kali berhasil mendapatkan posisi yang sama pada tahun 2021. Dalam KISA MUN 2022, pemuda keturunan negara Timur Tengah tersebut berperan sebagai Akademik Direktur atau posisi ketua bagian untuk jalannya sebuah acara dan bertanggung jawab atas segala hal yang diperlukan untuk persiapan dan keberlangsungan acara tersebut. “Di acara ini kerjaan aku itu menyiapkan segala hal yang berbentuk substansi mulai dari persiapan topik, tema bahkan persiapan konsul-konsul atau komite UN yang akan diadakan di acara KISA MUN ini. Dan juga kerjaan aku salah satunya me-review paper-paper yang sudah dibuat oleh juri-jurinya. As first that, aku juga nge-check paper-nya dulu, nge-check plagiarism present-nya berapa, kalo misal ada yang harus direvisi aku bakal notif chief-nya”, kata Fahmi saat dihubungi melalui WhatsApp, Minggu, (5/6/2022). Sedangkan dalam Global Millennial United Nations Fahmi dipercaya sebagai Ketua Dewan Juri yang bertugas membuat paper yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan oleh para peserta delegasi MUN dan bertugas me-review paper para peserta delegasi tersebut. Ketika acara sedang berlangsung, Fahmi yang bertugas sebagai Dewan Juri juga bertugas memimpin jalannya acara. “Pas acara kurang lebih kerjaan aku ngemoderasiin berjalannya acara. Kaya misalnya jadi pemimpin sidang, simpelnya kurang lebih kaya gitu. Melihat dan memperhatikan delegasinya partisipatif atau enggak, kalau misalnya diskusinya berjalan dengan lancar berarti selanjutnya harus bagaimana apakah mau dikasih suatu tantangan apa enggak”, Fahmi menjelaskan melalui pesan suara WhatsApp. Setelah selesai, ia akan menginfokan pemenang dari konferensi tersebut. Ada dari juara 1, 2, 3 dan juara harapan.  Untuk pemenang juara 1 disebut sebagai Best Delegate, juara 2 the Most Outstanding Delegate, juara 3 Honorable Mantion dan juara harapan Verbal Delegate. Untuk juara paper terbaik sebut sebagai Best Position Paper dan juara harapan disebut dengan Verbal Commendation. Sebelum berhasil menjadi Dewan Juri dan Ketua dalam beberapa kegiatan MUN, tentu Fahmi mengawalinya perjalannya dengan menjadi peserta delegasi. Menyadari kemampuan Bahasa Inggris yang ia miliki, Fahmi mencoba untuk mendaftarkan diri sebagai peserta delegasi pada tahun 2018 dengan motivasi ingin tampil dan terlihat keren. “My model UN journey itu start form 2018. Awalnya jujur tidak ada kepikiran untuk menenggelamkan diri aku di dalam dunia per MUN-an karena pada awalnya aku cuma ngeliat kayaknya kegiatannya asik, karena pakai suit and tie. Aku ngerasa I wanna look good di suatu acara. Ada biar dapet 1 foto yang kiranya bisa di-posting di Instagram atau sosmed. Itu niat awalan aku”, ia menjelaskan. “Setelah itu karena kau ngerasa ini seru nih dan aku ngerasa bahwa ini adalah yang aku suka, yaudah aku berusaha ikut lagi dari mulai 2019 sampia sekarang”, ia menambahkan. Memasuki tahun 2021, Fahmi memfokuskan dirinya dalam MUN pada posisi Ketua dan Dewan Juri. “Kalo sekarang alhamdulillah lebih banyak nge-chair aja. Aku udah pensuin lah untuk nge-delegate atau jadi peserta karena aku rasa sudah cukup”, katanya. Pada tahun 2018, dalam kegiatan yang dilangsungkan di Bangkok, Thailand, di komite UNWTO (United Nation World Tourism Organization), Fahmi berhasil memenagkan posisi peserta terbaik dari 120-an peserta yang berasal dari berbagai negara. Pada tahun 2021, di Jakarta International MUN, ia memenangkan juara harapan di komite Dewan Keamanan PBB. Kemudian di tahun yang sama pada komite yang sama namun pada acara Yogyakarta International MUN, Fahmi berhasil meraih juara dua yang pada saat itu mendiskusikan tentang masalah di negara Sahel. Setelah berhasil lolos menjadi juri pada acara Asia Pacific MUN yang dilaksanakan oleh University of New South Wales, Fahmi mencoba untuk mendaftarkan dirinya dalam berbagai acara dengan tidak lagi menjadi delegasi konferensi. Beberapa prestasi yang berhasil diraih pada tahun 2021 adalah:
  • Director of UN Security Council Taylor's Lake University MUN 2021
  • Debate Captain UIN Jakarta for 67th Harvard National MUN 2021
  • Director of UN High Commissioner for Refugee Asia World MUN 2021
  • Director of World Food Programme International Model UN Experience AISEC Brawijaya University 2021
  • Assistant Director of UN Security Council Asia Pacific Model UN Conference University of New South Wales, Australia
  • Assistant Director of Crisis Committee President International Model UN 2021
  • Chief Director of DYPLOmatic Course 1.0 2021
  • Assistant Director at UNSC Malang International Model UN 2021
  • Director of UNSC at Surabaya Model UN 2021
  • Assistant Director of UN Human Right Committee at Asia Medical Student Association (AMSA) Padjajaran University 2021
  • Assistant Director of UNSC at Jember Annual Global Model UN 2021
Tentunya banyak sekali keuntungan yang didapat dari pengalaman menjadi partisipasi di MUN. Fahmi menyarankan kepada para mahasiswa FAH UIN Jakarta untuk mengikuti kegiatan MUN tersebut. “Jadi aku and the end aku menyarankan banget anak-anak, siapa pun itu untuk bisa ikut kegiatan MUN itu karena dari sini kita tidak hanya dapat teman banyak yang bervariasi tapi yang tidak kalah penting adalah kita mendapatkan skill yang nantinya akan berguna untuk kedepannya”, ia berpesan. Menurutnya tidak ada syarat khusus yang harus dimiliki oleh para peserta. Cukup kemauan untuk belajar dan keberanian mencoba hal yang baru di luar kampus. Kontributor: Rizka Sentia Editor: AY