<em>Talk less, Do Much</em>: Kisah Inspiratif Maulida Fitria di Ajang Duta Bahasa Provinsi Banten
<em>Talk less, Do Much</em>: Kisah Inspiratif Maulida Fitria di Ajang Duta Bahasa Provinsi Banten

Ciputat, (18/6/2023). Maulida Fitria, mahasiswa Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora, menjadi peserta Ajang Duta Bahasa Provinsi Banten tahun 2023. Ajang ini merupakan wadah bagi para pemuda, terutama yang tinggal di wilayah Banten, termasuk mereka yang berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan dari acara ini adalah membangun kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar, melestarikan bahasa daerah, serta meningkatkan keahlian berbahasa asing dengan slogan "Trigatra Bangun Bahasa" (menggunakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan mahir berbahasa asing).

 

Maulida Fitria, finalis Duta Bahasa Provinsi Banten 2023

 

Maulida Fitria, dalam postingan finalis Duta Bahasa Provinsi Banten 2023

 

Acara ini dimulai dengan pendaftaran pada bulan Maret 2023, diikuti dengan beberapa tahap seleksi yang dilakukan secara online. Kemudian, 40 peserta terpilih menjalani karantina di Hotel Puri Kayana Serang, sebagai bagian dari persiapan menuju tahap selanjutnya.

 

Pemilihan Ajang Duta Bahasa dilaksanakan secara online dan offline. Acara ini menjalin kemitraan dengan Kantor Duta Bahasa Banten dan Dinas Pariwisata Banten.

 

Maulida Fitria mengungkapkan bahwa alasan dia memilih untuk mengikuti pemilihan Ajang Duta Bahasa adalah keinginan untuk mencoba hal baru, mencari pengalaman, serta memperluas jaringan pertemanan. Selama karantina di Hotel Puri Kayana Serang selama 3 hari, dia mendapatkan pengalaman berharga dari sesama duta bahasa Provinsi Banten 2023 dan panitia acara. Selama karantina tersebut, penting bagi mereka untuk menghargai waktu dan tidak ada toleransi terhadap keterlambatan.

 

 

 

Maulida awalnya tidak berniat mendaftar, namun setelah melihat poster Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Banten 2023 di grup WhatsApp, dia memutuskan untuk mencoba. Dia awalnya hanya mencoba-coba, namun setelah melewati berbagai seleksi, seperti tes wawancara, bahasa Arab, bahasa asing, bahasa Indonesia, dan bahasa daerah (Sunda Banten), Maulida berhasil masuk ke dalam ajang tersebut.

 

Selama perjalanan dalam ajang Duta Bahasa, Maulida merasa termotivasi untuk mencari pengalaman baru, mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru, serta memperluas relasi. Baginya, relasi sangat penting, dan dia berkesempatan bertemu dengan orang-orang hebat dalam ajang tersebut. Dia juga belajar banyak dari mereka yang telah mengikuti pertukaran pelajar ke wilayah ASEAN dan luar ASEAN, serta mendapatkan kesempatan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Dinas Pariwisata.

 

Selama mengikuti audisi, Maulida menghadapi berbagai kesulitan. Dia tidak terbiasa dengan tugas-tugas yang memiliki batas waktu pendek, seperti membuat proposal dengan minimal 20 halaman dalam waktu hanya 2 hari. Namun, dia menyadari bahwa tugas-tugas tersebut merupakan pengalaman penting dalam dunia kerja di masa depan. Selain itu, sebagai seseorang yang tidak terlalu mahir menari, dia dilatih untuk menari dan menghafal gerakan dalam waktu yang singkat.

 

Maulida mengakhiri wawancara dengan memberikan pesan kepada pembaca artikel. Dia ingin berbagi pengalamannya dan mengajak semua orang untuk meningkatkan nilai (value) dengan melakukan lebih banyak aksi daripada hanya berbicara.

 

Dengan demikian, Ajang Duta Bahasa Provinsi Banten memberikan peluang bagi para pemuda untuk mengembangkan kemampuan bahasa mereka, menjaga keragaman bahasa, serta membangun jaringan dan pengalaman baru. Maulida Fitria menjadi salah satu peserta yang termotivasi dan berjuang melewati berbagai tahap seleksi dalam acara tersebut.

 

Kontributor:  Dina Aprillia

 

Editor: Faizal Arifin