Sinergi Pendidikan: Kunjungan Santri Pondok Pesantren Shuffah Al Jama’ah Tasikmalaya ke FAH UIN Jakarta
Sinergi Pendidikan: Kunjungan Santri Pondok Pesantren Shuffah Al Jama’ah Tasikmalaya ke FAH UIN Jakarta

Ciputat, Berita FAH Online- Pada Jumat, 10 Januari 2025, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerima kunjungan dari Pondok Pesantren Shuffah Al Jama’ah Tasikmalaya. Acara yang berlangsung di Ruang Teater Lantai 5 ini dimulai pukul 14.00 WIB dengan serangkaian agenda, melibatkan dialog interaktif antara santri dan para perwakilan pesantren dan pihak fakultas. Para santri terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut

Dekan FAH Bapak Dr. Ade Abdul Hak, M.Hum dalam sambutannya, menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta. Beliau memperkenalkan berbagai program studi di FAH, seperti Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Sejarah dan Peradaban Islam (SPI), Tarjamah, Ilmu Perpustakaan, serta Bahasa dan Sastra Inggris (BSI). Beliau juga menekankan bahwa hampir semua program studi di FAH telah terakreditasi A dan unggul oleh lembaga akreditasi internasional, ACQUIN.

Dekan menyoroti berbagai jalur masuk UIN, termasuk jalur mandiri, serta memberikan motivasi kepada santri untuk terus semangat dalam menempuh pendidikan. Beliau juga memaparkan peran teknologi dalam Ilmu Perpustakaan, termasuk pentingnya literasi informasi dan kecerdasan buatan (AI). “Ilmu Perpustakaan bukan hanya menjaga buku, tetapi juga menjadi pusat literasi informasi yang relevan dengan teknologi masa kini,” ujar beliau.

Perwakilan Pondok Pesantren Shuffah Al Jama’ah, Ustadz Hasan Yusuf, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa kunjungan ke universitas ini merupakan bagian dari program yang telah dilaksanakan sebanyak empat kali sebagai hasil kerja sama dengan BAZNAS. Program ini bertujuan untuk memfasilitasi para santri yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, khususnya ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Hasan Yusuf mengungkapkan bahwa pesantren memiliki pendekatan khusus dalam mempersiapkan santri untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Salah satunya adalah melalui kolaborasi dengan BAZNAS yang berperan mendukung keberlanjutan studi para santri di perguruan tinggi. Harapannya, program ini dapat membuka lebih banyak peluang bagi santri untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi sekaligus membangun masa depan yang lebih baik.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan program studi dimulai dari Program Studi Tarjamah. Sekretaris Prodi Tarjamah, Bapak Zaki Mubarok, M.A menyampaikan bahwa lulusan Tarjamah memiliki peluang besar sebagai penerjemah profesional, baik secara fisik maupun digital. Beliau menambahkan bahwa prodi ini telah berjalan sejak 1999 dan terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman.

Dilanjutkan dengan pemaparan Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Bapak Mugi Nugraha Sekretaris Prodi BSA, mengungkapkan bahwa program ini memiliki peminat yang banyak jumlah lebih kurang sekitar 4 ribuan pendaftar setiap tahun, Beliau menekankan fleksibilitas lulusan BSA yang dapat berkarier di berbagai bidang seperti filologi, kritikus sastra, dan pengelola bahasa Arab.

Kemudian Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) Bu Zakiyah menjelaskan bahwa prodi SPI mempelajari sejarah Islam dari periode klasik hingga modern, dengan pendekatan yang relevan menggunakan teknologi masa kini. “Sejarah bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga kunci untuk memahami dan membangun masa depan,” jelasnya.

Dalam sesi tanya jawab, peserta menanyakan berbagai hal, termasuk kurikulum SPI, peluang double degree, dan peran pendidikan dalam memajukan bangsa. Semua pertanyaan dijawab dengan lugas oleh pihak Fakultas, yang menekankan pentingnya berpikir kritis dan belajar dari sejarah untuk kemajuan umat.

Wakil Dekan, Prof. Usep Abdul Matin, dalam sambutannya menegaskan bahwa berpikir adalah kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT. Beliau menjelaskan bahwa dalam perspektif sosiologi, proses berpikir mencakup internalisasi dan eksternalisasi, di mana sikap yang terbentuk dari hasil berpikir akan memengaruhi orang lain. "Ketika kita membaca buku, hal itu akan memengaruhi sikap kita, dan pada gilirannya, sikap kita tersebut akan memberikan pengaruh kepada orang-orang di sekitar kita," ujar beliau.

Selain itu, Prof. Usep juga menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Menurutnya, kemampuan ini tidak hanya membuka peluang yang lebih luas, tetapi juga memungkinkan seseorang untuk mengajarkan nilai-nilai keislaman, seperti mengaji, menggunakan bahasa Inggris. Hal ini dianggap sebagai langkah penting dalam menghadapi tantangan global dan menyebarkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat internasional.

Acara ditutup dengan sesi penerahan cindera mata dan foto Bersama. Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara Pondok Pesantren Shuffah Al Jama’ah Tasikmalaya dengan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta memotivasi santri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dokumentasi Kegiatan:

1

3

4

Tag :