Sesi Paralel INSAN 2024
Hari kedua pelaksanaan International Conference Islamic Civilization III 2024 dengan tema Islam Nusantara yang berlangsung pada Selasa, 6 Agustus 2024, diwarnai dengan presentasi makalah dari berbagai topik. Presentasi ini dilakukan dalam dua sesi, yaitu daring melalui Zoom Meeting dan luring di ruang Raflesia lantai 5 Hotel Santika Premiere Bintaro.
Sesi paralel, baik daring maupun luring, dimulai dari pukul 08.30 hingga 18.00 WIB. Dalam presentasi tersebut mencakup berbagai tema offline parallel session yaitu islam, textual tradition and the ideas of religious pluralism; ulama, intellectual networks and religious authority; civil society and social movements; GLAM (Gallery, Library, archives and Museums); Economy, Science and Environment; Lingustic; History; Literature; Cultural studies. Dilengkapi dengan online parallel session dengan kumpulan paper dari tema GLAM; Islamic law; and Islam, textual tradition and the ideas of religious pluralism.
Para presenter yang memaparkan makalah mereka berasal dari berbagai universitas dan lembaga di Indonesia serta negara-negara serumpun, di antaranya UIN Jakarta, Universitas Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universitas Islam Internasional Indonesia, Universitas Al-Amien Prenduan Indonesia, Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Universiti Pendidikan Sultan Idris, Universitas PBB Sumenep Madura, UIN Sunan Kalijaga, STAI Sunan Pandanaran Yogyakarta, Georg August-University Gottingen Germany, Universiti Sains Islam Malaysia, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Universitas Padjajaran, University Sains Malaysia, Institut Islam Hadhari UKM, UIN Raden Intan Lampung, STAIN Majene, UGM, UIN Raden Fatah Palembang, STAI AL-Yasini Pasuruan, IAIN Sorong, Museum Bahari, dan BRIN.
Keberagaman afiliasi presenter dan makalah yang dipresentasikan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan riset dan pengetahuan demi kemajuan Islam Nusantara dalam berbagai bidang seperti pendidikan, sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Sehingga Islam Nusantara sebagai Cultural Legacy for Democracy in Southeast Asia dapat terwujud.
Okta Reni Azrina RA