Seminar Nasional Khazanah Naskah Komunitas Arab-Hadrami di Indonesia
Tangerang Selatan – FAH UIN Jakarta | Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan seminar nasional khazanah naskah komunitas Arab-Hardami di ruang teater lantai 5. Acara ini diinisiasi oleh Program Studi Magister Bahasa dan Sastra Arab (MBSA) dan dihadiri kurang lebih oleh 100 peserta dengan menghadirkan 2 narasumber dari New York University Amerika Serikat, Ismail Fajrie Alatas, Ph.D dan Prof. Oman Fathurahman, M.Hum. (Guru Besar Filologi MBSA FAH/Pengampu Ngariksa). Pada kesempatan ini, sambutan diberikan oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr. Ade Abdul Hak, M.Hum. dan Ketua Program Studi Magister Bahasa dan Sastra Arab (MBSA), Dr. M. Adib Misbachul Islam, M.Hum.
“Saya sangat antusias dalam menyambut acara ini sebab naskah Arab-Hadrami di Indonesia sangat menarik dan berlimpah. Ada yang bentuknya manuskrip, ada pula yang sudah dicetak. Tentu kita harus mau mengenal, mengulik, dan mempelajarinya", ungkap Ketua Prodi MBSA UIN Jakarta. Salah satu tujuan diadakannya acara ini menurut beliau yaitu untuk membekali mahasiswa dalam penelitian dan pengembangan khazanah pengetahuan seputar naskah Arab-Hadrami dalam konteks sejarah Islam Indonesia. Hal ini senada dengan harapan dalam sambutan yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr. Ade Abdul Hak, M.Hum. ”Acara ini semoga menjadi pemicu mahasiswa maupun bapak dan ibu dosen untuk melakukan penelitian lebih lanjut seputar dunia pernaskahan”.
Seminar nasional ini disampaikan oleh dua narasumber secara paralel. Materi pertama disampaikan oleh Ismail Fajrie Alatas, Ph.D dengan tajuk materi: ”Kamilah Penjaganya: Eksplorasi Arsip Sufi Hadrami di Jawa”. Menurutnya, eksistensi naskah Arab-Hadrami di jawa cukup terbatas dalam hal aksesibilitas. Naskah Arab-Hadrami umumnya berbahasa Arab dan tidak diterjemahkan karena tidak terbuka untuk umum. Namun, naskah ini kemudian direinterpretasi dalam bentuk karya lain, misalnya puisi dan syair untuk mengetahui hagiografi atau manaqib para sufi/wali Allah Swt.
Materi kedua disampaikan oleh Prof. Oman Fathurahman, M.Hum mengulas seputar digitalisasi naskah Arab-Hadrami bahkan naskah kuno di era kontemporer. Tidak hanya itu, beliau juga memfokuskan presentasinya tentang kondisi naskah di perpustakaan yang mayoritas sudah berdebu dan tidak terawat. “Kebanyakan naskah yang ada sekarang istilah filolognya tuh lacuna atau sudah banyak yang bolong-bolong. Oleh sebab itu, Perpustakaan Nasional RI sebagai perpustakaan induk harus mengambil peranan penting untuk melestarikan naskah-naskah penting ini”. Tutur Prof. Oman.
Di akhir sesi, moderator membuka sesi tanya jawab kemudian dilanjut dengan pemaparan hasil refleksi dari kedua narasumber dalam acara ini. Diharapkan acara ini mampu menjadi pemantik mahasiswa untuk mengeksplorasi penelitian mereka seputar naskah Nusantara dalam skala nasional maupun internasional.
Penulis: Hilya Maylaffayza, S.IP.