Semangat Generasi Z: Menyongsong Masa Depan Melalui Studium General FAH
Ciputat, 18 Oktober 2023 - Fakultas Adab dan Humaniora melaksanakan acara Studium General, sebuah acara rutin tahunan. Tema yang diusung pada tahun ini adalah "Generasi Z: Berprestasi dan Mendunia." Acara ini digelar di gedung Auditorium lantai dua Wisma Syahida Inn dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Studium General diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Fakultas Adab dan Humaniora, termasuk mereka yang berkuliah di tingkat S1 dan S2. Tidak hanya itu, mahasiswa berprestasi dari fakultas ini juga ikut serta, serta para jajaran dekanat beserta dosen.
Acara dibuka dengan sambutan dari Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang diwakili oleh Wakil Rektor. Dilanjutkan oleh dr. Ade Abdul Hak, M. Hum, CIQnR, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.
Dalam sambutan pembuka, Dr. Ade Abdul Hak memberikan salam kepada para hadirin, termasuk wakil dekan, rektor, dan wakil rektor yang turut hadir dalam acara ini. Ia kemudian berbicara secara ramah kepada mahasiswa baru, yang saat ini sedang beradaptasi dengan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Dalam kesempatan ini, ia membahas pentingnya pemilihan program studi yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing mahasiswa, dan bagaimana setiap pilihan akan memberikan hikmah dan buah tersendiri. Dr. Ade juga mendorong mahasiswa untuk memiliki cita-cita yang kuat agar bisa mencapai prestasi.
Selanjutnya, Dekan Fakultas ini memberikan semangat kepada mahasiswa baru agar berprestasi dan mendunia. Setiap tahun, fakultas berencana memberikan penghargaan kepada mahasiswanya sebagai bentuk apresiasi. Dengan prestasi-prestasi ini, fakultas berharap dapat lebih dikenal dan meraih kesuksesan yang lebih tinggi.
Dalam era ini, pengaruh handphone terhadap manusia, terutama Generasi Z, sangat signifikan. Media memainkan peran penting sebagai agen yang mempengaruhi fenomena-fenomena di lingkungan sekitar. Pak Ade menjelaskan bahwa perilaku yang muncul biasanya dapat diidentifikasi dalam dua cara: identifikasi, di mana Generasi Z memilih perilaku yang pantas dicontoh, dan tiru (copas), di mana perilaku yang ditampilkan di media diikuti tanpa pertimbangan. Oleh karena itu, Dr. Ade mendorong mahasiswa Generasi Z untuk mengembangkan empat kemampuan kunci: literasi informasi, analisis tontonan, literasi digital, dan literasi moral.
Dr. Ade juga menginformasikan bahwa fakultas telah menyediakan program, seperti Kursus Bahasa (KurBas), yang sayangnya hanya diikuti oleh sebagian kecil mahasiswa. Ia berpesan bahwa ketika ada gelombang pendaftaran kedua, mahasiswa baru yang lain harus mendaftar ke program KurBas ini. Ada banyak keuntungan, termasuk peluang mendapatkan beasiswa ke luar negeri selama 1 tahun jika mahasiswa memiliki kemampuan bahasa asing yang tinggi. Pada akhir pidato, Dekan Fakultas ini mengajak para mahasiswa untuk tetap semangat dalam berprestasi dan mendunia.
Acara Studium General kali ini mengundang dua narasumber penting. Dr. Tubagus Wahyudi, M.Si, yang merupakan pendiri Kahfi BBC Motivator School, serta Mahbubi, S.Hum, seorang alumnus program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada sesi pertama, Kak Mahbubi, atau yang akrab disapa Kak Bobi, berbagi pengalamannya sebagai perantau dan yatim piatu yang berhasil mencetak prestasi. Ia bahkan pernah pergi ke luar negeri sebanyak 4 kali secara gratis karena mengikuti lomba debat bahasa Arab, meraih juara dalam 3 lomba dan hanya sekali kalah. Ia memberikan pesan penting, seperti pentingnya memiliki mental yang kuat dan sedikit rasa gengsi. Selain itu, ia menyarankan mahasiswa baru untuk fokus pada akademik dengan membaca dan menulis karya ilmiah, atau jika berminat pada bidang lain, mendalaminya agar dapat menjadi alternatif karier.
Sesi berikutnya, Dr. Tubagus memberikan materi tentang Ilmu Manusia. Ia menjelaskan betapa pentingnya ekspresi wajah, postur tubuh, dan intonasi suara saat berinteraksi dengan orang lain. Dengan contoh dan demonstrasi di papan tulis, ia menunjukkan betapa perubahan kecil dalam ekspresi wajah dapat mengubah pandangan orang terhadap kita. Dr. Tubagus mendorong mahasiswa untuk selalu belajar mengendalikan ekspresi wajah, postur tubuh, dan intonasi suara.
Dari sini, ia menekankan pentingnya pengetahuan diri pada Generasi Z. Menurutnya, ulama tasawuf memiliki dua pendapat tentang pengetahuan diri: manusia adalah makhluk yang terlambat mengenal dirinya, dan siapa yang tidak mengenal dirinya, maka ia tidak mengenal Tuhan. Dr. Tubagus menjelaskan juga tentang fenomena FOMO (Fear of Missing Out), di mana orang takut ketinggalan berita. Ia berbicara tentang bagaimana kebersihan hati memengaruhi pola pikir, jiwa, dan batin seseorang. Ia mendorong untuk tidak selalu berprasangka buruk dan berfikir sebelum berbicara.
Acara ditutup oleh seorang pembawa acara, diakhiri dengan pembacaan doa. Dalam penutupan acara, seluruh peserta Studium General FAH, baik mahasiswa baru maupun mahasiswa berprestasi, diberikan motivasi harapan untuk masa depan. Harapan dari acara ini adalah agar para mahasiswa dapat mengambil inspirasi dari pengalaman dan pengetahuan yang dibagikan oleh para narasumber. Semangat untuk meraih prestasi, mengembangkan keterampilan, memahami diri sendiri, dan berkontribusi positif terhadap masyarakat adalah pesan utama yang diharapkan akan membimbing mereka dalam perjalanan akademik dan profesional mereka.
Semua peserta Studium General FAH diberikan dorongan untuk mengikuti impian mereka, menggali potensi mereka secara maksimal, dan menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat. Dengan semangat ini, acara Studium General FAH "Generasi Z: Berprestasi dan Mendunia" diharapkan menjadi langkah awal yang menginspirasi menuju masa depan yang cerah dan berprestasi.
Penulis: Sindy & Januar
Editor: Faizal Arifin