Sambutan Dekan untuk Mahasiwa Baru FAH UIN Jakarta
Sambutan Dekan untuk Mahasiwa Baru FAH UIN Jakarta

Oleh: Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag

Hari ini, Senin, 24 Agustus 2015, merupakan hari pertama Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta didatangi oleh mahasiswa barunya yang baru lulus diterima sebagai mahasiwa. Mulai hari ini, mereka mengikuti kegiatan Program Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus, meskipun baru akan dibuka resmi di hari Rabu, 26 Agustus 2015. Karenanya, atas nama Pimpinan Fakultas dan juga pribadi, saya mengucapkan “SELAMAT” atas kelulusan Anda, para mahasiwa baru, diterima sebagai bagian dari Civitas Akademika Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta. Semoga masuknya Anda, sebagai mahasiwa baru, membuat daya gedor Fakultas untuk bisa lebih maju dan lebih baik lagi, karena prsetasi Anda nanti, baik di bidang akademik maupun bukan, baik di tingkat nasional maupun internasional, merupakan salah satu indikator maju dan berkembangnya Fakultas.

Pilihan Anda kuliah di Fakultas Adab dan Humniora UIN Jakarta, hemat saya, merupakan pilihan yang tepat. Ada banyak alasan yang bisa dikemukakan untuk membuktikan pernyataan ini. Di antaranya adalah, sebagai Fakultas yang berdiri paling awal bersama Fakultas Tarbiyah dan Keguruan tahun 1957, Fakultas Adab dan Humaniora merupakan Fakultas yang memiliki tradisi intektual/akademik yang lama dan bagus. Hal itu bisa dibuktikan dengan para alumninya yang sukses di berbagai bidang. Di bidang intelektual/akademisi, alumni semisal Nurchlosih Madjid, salah satu penarik gerbong pembaharuan Islam yang sesuai dengan keindonesiaan dan kemodernan merupakan di antara alumni yang sukses menempuh bidang ini. Fachry Ali yang menjadi sejarahwan dan pengamat politik juga bisa menjadi contoh. Di bidang birokrasi yang awalnya berbasis ilmu bahasa dan sastra Arab, tokoh seperti Abdurrahman Muhammad Fachir yang kini menjadi wakil menteri luar negeri bisa kita kemukakan. Di bidang kewartawanan, tokoh seperti Mauludin Anwar yang menjadi Kepala Divisi Liputan 6 SCTV bisa juga merupakan salah satu contoh.

Tentu saja ada banyak alasan lain pilihan Anda pada Fakultas ini sebgai pilihan yang tepat. Di antaranya kurikulumnya yang ingin mencetak ulama yang ahli di bidangnya tetapi juga intelektual untuk prodi semisal SKI (sejarah kebudayaan Islam), BSA (Bahasa dan Sastra Arab), dan Tarjamah. Selain itu, kurikulumnya juga ingin mencetak intelektual yang ahli di bidang ilmu umum tetapi juga ulama yang paham keagamaan untuk prodi semisal BSI (Bahasa dan Sastra Inggris) dan juga IPI (Ilmu Perpustakaan dan Informasi). Untuk mewujudkan cita-cita itu, dosen-dosennya berkaliber nasional yang buku-bukunya digunakan oleh berbagai kalangan di tingkat Nasional. Paling tidak, sebagian dosennya berkaliber Nasional. Bahkan, ada juga yang berkaliber internasional semisal Azyumardi Azra.

Sebagaimana alumni yang sebagiannya disebut tadi, Anda sebagai mahasiswa baru Fakultas Adab dan Huminora pun dimungkinkan bisa seperti mereka. Bahkan, bisa saja melampaui capaian-capaian mereka. Selain alasan di atas, Fakultas ini kini memiliki visi “menjadi Fakultas yang Terkemuka Lewat Integrasi dan Kontekstualisasi Ilmu”. Anda selama kuliah di Fakultas ini akan diarahkan menjadi seorang sarjana yang tidak mengalami dikhotomi ilmu, yang memisahkan ilmu umum (rasional/sekular) dan agama bahkan meminggirkan ilmu agama seperti di banyak universitas lain, melainkan juga kajiannya, meski berbasis disiplin ilmu yang didalami, merespon berbagai tantangan lokal keindonesiaan dan global. Ilmu di prodi yang Anda dalami diarahkan tidak tercerabut dari akar ilmu budaya sebagai payung ilmu yang dikembangkan Fakultas. Bahkan, dalam batas-batas tertentu, kajiannya juga interdisipliner yang meminjam ilmu lain, terutama ilmu sosial, untuk menemukan hal-hal baru yang menjawab tantangan zaman, baik di bidang sejarah, perpustakaan, kebahasaan, kesusastraan, Inggris maupun Arab, bahkan nanti akan dibuka Jepang, Cina, dan Indonesia.

Tentu saja keunggulan/kelebihan Fakultas yang tadi saya sebut merupakan hal-hal ekstrinsik, yang sangat berpengaruh pada keberhasilan studi Anda di Fakultas ini, tetapi yang lebih menentukan lagi adalah hal-hal intrinsikalitas diri Anda sendiri. Karenanya, dalam kesempatan ini, saya mengajak Anda untuk tidak menjadi “mayat yang masih berjalan”, yaitu mahasiswa yang tidak memiliki semangat hidup, semangat dalam menjalani perkuliahan, seperti mayat. Anda diharapkan senantiasa menjadi seorang mahasiswa yang dibimbing oleh semangat gerak, semangat yang bisa mengguncang dunia akademik dan kehidupan. Jadilah anda mahasiwa di Fakultas ini yang memiliki etos belajar yang tinggi, terutama etos membaca, karena kesuksesaan belajar di ilmu humaniora, hemat saya, sangat ditentukan oleh tiga hal: membaca, membaca, dan membaca. Jadilah Anda sebagai pembelajar, yang bisa belajar dalam setiap harinya minimal delapan jam, sebagaimana umumnya orang bekerja di kantor. Kalau bisa, Anda bisa belajar di atas delapan jam dan ini dimungkinkan jika Anda ikhlas menjadi mahasiswa, terlebih lagi jika Anda kuliah dengan cinta, sesuai tuntutan sistem sks (satuan kredit semester) yang diterapkan di UIN Jakarta.

Yang saya sampaikan di atas hanya sekelumit saja dari berbagai hal yang terkait dengan Fakultas dan proses pembelajaran. Selama Anda mengikuti OPAK, Anda akan mendapatkan banyak informasi awal soal kefakultasan, baik di bidang akademik, kemahasiswaan, maupun administrasi umum dan juga keprodian. Tentu saja Anda juga akan mendapatkan banyak informasi soal organisasi kemahasiswaan di Fakultas dan juga pengenalan atas soal-soal yang terkait dengan keuniversitasan. “Selamat mengikuti OPAK” dan semoga Anda betah kuliah di Fakultas Adab dan Humaniora.