Program Perdana Pusat Studi Linguistik FAH
Program Perdana Pusat Studi Linguistik FAH
Gedung 3. FAHIM News. Pusat Studi Linguistik Fakultas Adab dan Humaniora (PSL FAH) adalah lembaga otonom yang berada di bawah naungan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Lembaga ini diresmikan berdasarkan Surat Keputusan Dekan FAH, Prof. Dr. Oman Fathurahman, Nomor 2209 tahun 2014. Seperti dilansir laman resmi PSL, (http://psl.syarifhade.com/), “ada delapan program yang menjadi fokus PSL,” ujar Direktur PSL, Dr. Moch Syarif Hidayatullah. Kedelapan program tersebut adalah Lingusitics Lecture Series (LLS), Jurnal Linguistika, Buletin Bahasa, Seminar, Pelatihan, Short Course, Pendampingan Penelitian dan Penerbitan, dan Bedah Penelitian Linguistik. Program perdana PSL, LLS, mengangkat topik “Linguistics on Communication, Media, Music & Law”. Program ini dilaksanakan secara berkala yang dibagi menjadi empat sesi, yang bertempat di Multi Media Room Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta. LLS sesi April ini mengangkat tema yang beragam dam berupaya memadukan fungsi bahasa dengan bidang keilmuan lainnya, mulai dari tema “Bahasa Dunia Hukum”, “Bahasa Media di Era Siber”, “Bahasa Komunikasi non Verbal”, dan “Bahasa dan Musik”. Keempat sesi tersebut diisi oleh para pakar di bidangnya masing-masing. Secara berurutan sesuai tema, mereka adalah Frans Sayogie (Doktor Pendidikan Bahasa Universitas Negeri Jakarta dan Magister Hukum Universitas Indonesia), Rulli Nasrullah (Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Gajah Mada), Moch Syarif Hidayatullah (Doktor Ilmu Budaya Universitas Indonesia sekaligus Direktur PSL), dan yang terakhir Makyun Subuki (kandidat Doktor Linguistik Universitas Indonesia). Salah satu pembicara pada acara tersebut, Frans Sayogie, mengungkapkan pentingnya kegiatan ilmiah seperti yang telah dilaksanakan PSL, karena selain dapat menambah wawasan yang tidak didapatkan di kelas, kegiatan tersebut juga dapat mengasah sikap kritis para mahasiswa. “Bila perlu kegiatan ilmiah seperti ini diadakan dalam lingkup yang lebih besar, seminar misalnya,” Frans menambahkan dengan antusias. Walaupun baru berdiri, program perdana PSL ini mendapat sambutan luar biasa. Hal ini terlihat dari banyakanya peserta yang mendaftar pada kegiatan tersebut. Kami membatasi hanya 30 orang peserta pada setiap sesi atas alasan efektivitas program, namun peserta LLS sesi April ini membludak dan selain itu peserta yang mendaftar bukan hanya dari lingkungan UIN Syarif Hidayatullah, tapi juga berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Al Azhar Indonesia, para guru dan umum, ” ungkap Ibnu Harish, kordinator LLS. “InsyaAllah bulan Mei kami akan menyajikan topik tentang pemikiran linguis Arab yang tentunya dengan tema yang beragam”, lanjut Ibnu Harish antusias. (Ibnu Haris & Yayah N)