Prioritas FAH Tahun 2015
Dekan FAH. Menentukan tonggak capaian (milestone) dalam pengembangan lembaga adalah hal yang penting dilakukan untuk mengukur sejauhmana target pekerjaan tercapai, dan seberapa jauh langkah berikutnya harus ditempuh. Ibarat mendaki gunung, sejak awal harus sudah terfikirkan, pada hari ke berapa tonggak pertama, kedua, dan seterusnya akan ditancapkan, dan akhirnya pada minggu atau bulan ke berapa langkah kaki akan dijejakkan di puncak gunung itu.
Berdasarkan milestone yang dibuat pada awal kepemimpinan Kabinet Kerja FAH, prioritas program di tahun pertama adalah “Menyiapkan Infrastruktur Kelembagaan dan Sarana Berbasis ICT”. Banyak hal signifikan yang telah dilakukan pada 2014, antara lain mengubah paradigma dengan visi baru, membangun manajemen satu lantai untuk menciptakan budaya kerja yang efektif dan efisien, menyiapkan perangkat dan sistem informasi berbasis ICT, mulai dari yang sederhana seperti pemanfaatan Google Calendar, teamwork berbasis Google Drive, pelayanan akademik mahasiswa melalui sarana online, penyediaan layanan e-document, hingga pembangunan database sumber primer Islam Nusantara.
Diraihnya tonggak capaian di tahun 2014 tersebut sangat berpengaruh pada kesiapan prioritas kebijakan yang dicanangkan pada tahun 2015 ini, yakni “Pembaharuan Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) yang Terintegrasi dan Berkarakter, di Semua Prodi”. Prioritas ini merupakan salah satu tahapan paling krusial dan substantif dalam upaya menggapai “puncak gunung” mimpi Fakultas Adab dan Humaniora, yakni “Menuju e-Faculty Berbasis Riset dan Berkarakter Islam Nusantara”.
Jika kurikulum terintegrasi dan berkarakter Islam Nusantara berhasil dirumuskan secara menyeluruh di semua prodi, maka efek dominonya akan sampai pada mahasiswa; jika mahasiswa sudah menjiwai ruh dan semangat visi Fakultas dalam setiap gerak perkuliahannya, mereka akan mengerti ke mana akan dibawa, mereka akan faham substansi yang dipelajari, dan mereka akan mampu merangkai puzzle puzzle materi perkuliahan satu dengan yang lain, bahkan mereka akan bisa “ngobrol” dengan koleganya antarprodi. Ujung-ujungnya, kompetensi dan kapasitas keilmuan mahasiswa di setiap jurusan akan mudah diukur. Namun, jika tonggak prioritas di tahun 2015/16 ini “masuk angin”, tidak tercapai, mandeg, atau menemui jalan buntu, maka itu akan sangat berpengaruh pada dapat diraih atau tidaknya tonggak capaian di tahun 2016/17, yakni “Penguatan Kerjasama dan Perluasan Jaringan Nasional dan Internasional”. Begitu pula akan berdampak pada pupusnya mimpi menggapai tonggak capaian tahun 2017/18, yakni “Penegasan dan Promosi FAH sebagai e-Faculty Berbasis Riset dan Berkarakter Islam Nusantara”.Karenanya, bismillah! Struktur program kerja sudah dibuat dan dikemas dalam sebuah Work Breakdown
Structure (WBS), turunan kegiatan selama setahun sudah dituangkan dalam sebuah timeline, rangkaian workshop kurikulum sudah diagendakan, bahkan “amunisi” Rencana Belanja Anggaran (RBA) yang terkait tugas masing-masing sudah dibagikan ke setiap Prodi.
Kini, yang harus dilakukan tinggal “kerja, kerja, dan kerja”! Saya terkadang becanda ke teman-teman, hingga Desember nanti, sebagai Dekan, saya kini sudah bisa "tidur", karena tugas membuat "koordinat" capaian sudah selesai dilakukan, tinggal komitmen untuk merealisasikannya yang masih perlu diuji. Tapi, tentu semangat harus terus dipelihara, realisasi program perlu dikawal bersama, karena berhasil atau tidaknya capaian visi FAH, ujung-ujungnya akan berdampak pada mimpi besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara keseluruhan menjadi worldclass research University. Saya pun "bangun" kembali dari tidur sesaat. Cag!