Penerjemah adalah Seniman
Penerjemah adalah Seniman
jimg_9171

Upaya meningkatkan mutu pengajaran bagi seluruh mahasiswa Tarjamah dalam bidang kebahasaan dan penerjemahan, sebagai bentuk dorongan serta motivasi menjadi mutarjim, ketua jurusan Tarjamah Ade Asnawi menyelenggarakan program bulanan “Studium General” yang bertempat di Aula Prof. Dr. Bustami Abdul Ghani, Selasa (11/11) dengan mengusung tema “Wawasan Bahasa dan Budaya Arab dalam Kegiatan Penerjemahan.”

Ahmad Satori Ismail selaku pembicara, sekaligus dosen tetap Tarjamah memaparkan dalam pembasannya “Tidak heran seorang penerjemah dikatakan sebagai seniman, karena kajian Tarjamah tidak sebatas ilmu melainkan seni yang harus tetap dilatih terkait wawasan budaya dan aspek psikologis penulisnya” ujar beliau, pada Kuliah Umum, Aula Bustami A. Ghani, Selasa (11/11).

Lebih lanjut, beliau menyampaikan terkait pentingnya wawasan kaidah bahasa sumber maupun sasaran, serta budaya sosial dalam wilayah tertentu, sehingga seorang mutarjim harus memiliki dua wawasan bahasa dan budaya secara bersamaan. Dalam hal ini, beliau memaparkan “Seorang penerjemah harus memiliki wawasan budaya Arab terkait bahasa dan materi yang akan diterjemahkan” tegasnya.

Sementara itu, “Perlu adanya ketelitian serta kecermatan yang baik sebagai mutarjim, karena kedua hal ini sangat berpengaruh ketika menemukan kata yang memiliki konotasi atau metaforis dalam menentukan konsep makna sebagaimana yang dimaksud oleh bahasa sumber.” Ujar Guru Besar Tarjamah. Selain kasus demikian, dalam paparannya beliau menguraikan beberapa poin penting terkait contoh-contoh kata, serta pribahasa yang sukar untuk diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Namun, dalam hal ini beliau pun memberikan beberapa metode yang mudah dalam penyelesaiannya.

Di antara kaidah yang paling baik seorang penerjemah menurut narasumber biasa akrab dipanggil Pak Satori, pada pertemuannya beliau mengutarakan “Seorang penerjemah wajib mengikuti isi pikiran penulis terkait pesan yang disampaikan atau uslub yang akan diterjemahkan.” Lanjut beliau menyelesaikan “karena, apabila menyimpang dari pesan yang disampaikan oleh penutur tidak lain mutarjim ialah seorang penghianat. Singkatnya.

Dalam penyampaiannya yang akhir, beliau berpesan kepada seluruh mahasiswa Tarjamah agar benar-benar menekuni bidang penerjemahan dan kebahasaan secara berkesinambungan. Dan hal ini senada apa yang disampaikan oleh sekretaris jurusan biasa akrab dipanggil Moch. Syarif saat ditemui di ruang jurusan, bahwa beliau menuturkan “Kuliah Umum ini diadakan berdasarkan keinginan yang besar untuk mewujudkan sosok seorang penerjemah yang handal serta eksis di hadapan dunia luar.” Tegasnya. Selasa (11/11).