Nina Farlina: Korean Wave Berdampak pada Identitas Perempuan Indonesia
Padang, (6/6/2023). Nina Farlina, M.Hum., Dosen Prodi Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) tampil menjadi delegasi dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam ADIA Annual International Conference 2023 yang dilaksanakan di Hotel The ZHM Premiere Padang.
ADIA Annual International Conference 2023 ini merupakan konferensi yang diadakan oleh Asosiasi Dosen Ilmu-ilmu Adab (ADIA) se-Indonesia. Konferensi ini diselenggarakan pada tanggal 4 hingga 6 Juni 2023. Tidak sendiri, dalam acara tersebut Nina ditemani dengan tiga dosen lainnya dari FAH UIN Jakarta yang juga menjadi presenter dalam acara tersebut, yakni Ida Rosida, M.Hum., Nina Farlina, M.Hum., Lili Sudria Wenny, M.Hum., dan Fadhillatul Hamdani, M.Hum. Nina menyampaikan presentasi penelitiannya dengan judul “The Identity of Indonesian Woman: The Effect of Korean Beauty Standard in Media”.
Nina mengulas dampak dari Korean wave di Indonesia terhadap perempuan Indonesia. Nina juga menjelaskan bagaimana perempuan Indonesia menjadi pelaku konsumtif terhadap Korean wave, terutama dengan melihat bagaimana selebritas Korea ditampilkan dalam media. Penelitiannya ini secara khusus mengkaji brand kosmetik dengan artis Korea, yang pada akhirnya menghasilkan identitas sosial.
Nina mengatakan bahwa penelitian ini menarik dan sesuai dengan kondisi saat ini, dimana perempuan Indonesia sedang "dijajah" oleh Korean wave sebagai cultural imperialism. Sehingga penting untuk melakukan penelitian lanjutan dengan grand theory. Sekarang ini, perempuan Indonesia menjadi pelaku konsumtif terhadap produk-produk kecantikan yang iklannya diperankan oleh artis-artis Korea dan menjadi identitas. Dalam penelitiannya, Nina berkolaborasi dengan mahasiswa aktif S1 Prodi Bahasa dan Sastra Inggris.
Jumlah pembicara dan peserta dalam konferensi ini mencapai 250 orang yang berasal dari hampir semua UIN/IAIN/STAIN yang memiliki program studi Ilmu Adab/Humaniora di Indonesia. Terdapat 75 artikel yang dipresentasikan dalam dua sesi panel dan tiga sesi paralel konferensi ini, termasuk makalah yang dipresentasikan oleh delegasi dosen UIN Jakarta.
"Menyenangkan, memberikan pengalaman, pengetahuan, dan pertemanan dengan seluruh dosen Adab di Indonesia," ungkap Nina dalam wawancaranya setelah kegiatan berakhir.
Partisipasi Nina dalam konferensi ini tidak hanya memberikan wawasan dan pengalaman berharga baginya, tetapi juga membantu memperluas jaringan dan memperkuat kolaborasi dengan sesama dosen ilmu Adab dari berbagai institusi di Indonesia.
Diharapkan hasil penelitiannya dalam konferensi tersebut dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan studi tentang identitas perempuan Indonesia, serta membantu memperdalam pemahaman tentang dampak budaya populer global pada masyarakat kita.
Kontributor: Abdullah Tsalis
Editor: Faizal Arifin