Muhammad Anshorullah, Presidium Aqsa Working Group (AWG), Menyampaikan Pemikirannya tentang Thuufanul Aqsha di Palestina
Ciputat, 15 November 2023 - Muhammad Anshorullah, Presidium Aqsa Working Group (AWG), menjadi pembicara utama dalam acara talkshow yang diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bersama Aqsa Working Group (AWG). Ia memulai sesinya dengan mendoakan 3 relawan MER-C yang memutuskan menetap di Gaza.
Dalam pembahasannya, Anshorullah menekankan bahwa Thuufanul Aqsha tidak boleh hanya dilihat dari 7 Oktober 2023. Baginya, peristiwa di Palestina adalah respons terhadap penjajahan Israel selama 75 tahun dan pelanggaran Israel atas Oslo 1993, yang didiamkan bahkan didukung oleh Amerika.
Anshorullah menyebut Abraham Accord 2020 sebagai pemicu lain, karena dinilai menyakiti perasaan warga Palestina dengan adanya normalisasi hubungan Uni Emirat Arab dan Bahrain dengan Israel. Pemicu lainnya juga adalah penistaan Zionis terhadap Masjid Al-Aqsa melalui upaya pembagian kompleks Masjid Al-Aqsa dan dinilai sebagai upaya Yahudisasi.
Pidato Netanyahu di PBB dua minggu sebelum Thuufanul Aqsha menunjukkan peta "The New Middle East" tanpa Palestina, menandakan ketidakniatan Netanyahu dalam menerima "Two States Solution". Ini menjadi pemicu utama bagi Thuufanul Aqsha.
Anshorullah menegaskan bahwa perlawanan tidak hanya melibatkan Hamas, tetapi semua faksi pejuang di Palestina, termasuk brigade Abu Ali Musthofa yang beraliran kiri. Baginya, pejuang Palestina telah memenangkan perlawanan sejak 7 Oktober, dengan dukungan dunia kepada Palestina dan kemarahan kepada Israel.
Meski perang masih berkecamuk, Anshorullah meyakinkan bahwa tentara Israel sepenuhnya terjebak di Gaza. Ia menutup dengan sebuah pengingat bahwa bangsa Palestina menahan penderitaan bukan hanya untuk kemerdekaan, tetapi juga untuk menjaga Masjid Al-Aqsa.
Kontributor: Nur Annisa Fitria
Editor: AY