Menjadikan Museum Sebagai Cermin Bangsa
Menjadikan Museum Sebagai Cermin Bangsa

mandiri-e

Setiap bangsa yang ada di dunia pastilah memiliki beragam kebudayaan dan juga cerita yang bergulir secara kronologis serta bertahap sesuai dengan perkembangan akal manusia, hingga tercetuslah sebuah peristiwa yang momentum. Hal  inilah yang nantinya akan menjadi suatu pemahaman yang disebut dengan sejarah. Sejarah muncul karena adanya kebudayaan, sementara kebudayaan itu muncul dari hasil pemikiran manusia, baik kebudayaan itu bersifat konkret maupun abstrak. Ibarat seorang anak yang diberikan tanaman bunga yang diwariskan oleh orang tuanya yang tercinta, tentu ia akan menjaga bunga-bunganya agar tetap enak dipandang mata serta memberi aroma harum bagi si empunya dengan cara dirawat dan juga menjaga tanamannya dengan membuat pagar berduri agar tanamannya tidak dirusak oleh tangan-tangan jahil mengingat tanaman bunga itu merupakan warisan dari orang tuanya. Begitu pula dengan kebudayaan, Kebudayaan ialah sebuah jati diri dan juga sebuah warisan bagi sebuah bangsa yang mendiami suatu negara, maka dari itu setiap bangsa wajib melestarikan serta menjaga kebudayaan bangsanya agar tidak dirusak dan diklaim oleh bangsa lain. Dan sudah semestinya  setiap bangsa haruslah mengingat sejarah bangsanya agar kelak menjadi sebuah pembelajaran bermakna dalm rangka memperbaiki moral bangsanya menuju ke arah yang lebih baik.

İndonesia merupakan bangsa yang kaya akan kebudayaan,  hal itu dikarenakan bangsa Indonesia ialah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku-suku bangsa, agama dan bahasa yang berbeda hingga mereka berkolaborasi menjadi suatu kesatuan yaitu menjadi bangsa Indonesia dan berbahasa yang satu yaitu berbahasa Indonesia, seperti yang termaktub di dalam hasil kongres sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928. Maka dari itulah akan lebih bijak, jika kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki kesadaran dalam rangka  untuk menjaga,  melestarikan kebudayaan dan mengenang sejarah Indonesia.

Berbagai  kebudayaan Indonesia yang konkret, tergores dalam aspek seni dan budaya, di antaranya ialah tari-tarian, musik, teater dan juga berupa benda-benda yang memiliki nilai keindahan. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya kebudayaan Indonesia yang berjaya di kancah dunia dalam rangka memperkenalkan budaya Indonesia kepada seluruh warga Dunia yang memiliki nilai peradaban yang tinggi. Hasilnya, kebudayaan Indonesia berhasil membuat seluruh penduduk  warga dunia berdecak kagum, bahkan sampai ke arah yang sedikit fundamental yaitu keinginan untuk mengklaim kebudayaan Indonesia, seperti yang dilakukan oleh negeri jiran. Maka dari itulah kita diwajibkan untuk menjaga sekaligus melestarikan kebudayaan Indonesia agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

Salah satu wujud untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia ialah dengan mendirikan museum. Pada awalnya  museum memang didirikan sebagai wadah untuk menyajikan berbagai macam koleksi –koleksi pribadi maupun hasil temuan yang dipelopori oleh seorang pegawai kolonial Belanda yang ber nama G.E. Rumphius pada tahun 1648. Namun seiring perkembangan zaman, museum di Indonesia mulai mengembangkan fungsi lainnya, salah satunya  ialah sebagai tempat untuk  menunjukkan regalia kebesaran bangsa Indonesia pada masa lalu yang mengandung nilai-nilai sejarah. İbarat sebuah ruangan mesin waktu yang bisa menembus dimensi masa lalu, museum juga bisa menjadi sebuah  sarana yang bisa membawa kita kembali kepada suasana tempo dulu baik itu ke dalam suasana yang menyenangkan penuh dengan haru biru khas zaman klasik, suasana masa perjuangan, hingga suasana mencekam di mana sebuah catatan kelam yang tergores dalam runtutan daftar kronologi sejarah Indonesia.

Di setiap kota yang ada di indonesia yang penuh dengan nilai-nilai historis dan kebudayaan setidaknya memiliki sebuah museum yang dibangun untuk warganya agar menjadi sebuah sarana edukasi dan rekreasi. Hal ini tentu akan menumbuhkan kepekaan bagi para warga kota tersebut untuk menyambangi museum sebagai wujud rasa cinta, khususnya bagi para insan pelajar untuk mengenal kebudayaan dan sejarah bangsanya, hal ini dimanifestasikan dengan diadakannya kegiatan study tour ke beberapa museum dan juga dijadikan sebuah mata kuliah dalam jenjang perkuliahan agar museum menjadi sebuah potensi kognitif bagi para insan pelajar.

Argumen bahwa museum ialah sebuah tempat kuno penuh dengan cerita – cerita mistis yang entah dari mana datangnya, hal ini bisa dibilang menjadi sebuah indikator yang membuat masyarakat enggan mengunjungi museum. Nyatanya memang sebagian benar, beberapa museum yang bisa dibilang tidak terurus dan terawat akan memunculkan sebuah wujud bangunan yang menyeramkan, hingga muncul lah kabar simpang siur bahwa sebuah museum itu ditinggali oleh makhluk-makhluk gaib. Selain itu kurangnya minat masyarakat untuk mengunjungi museum juga mengakibatkan pengelola-pengelola museum terkesan ogah-ogahan untuk mengurusi museum. Melihat kejadian ini kita tentu harus meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan kita terhadap museum yang berperan sebagai tempat untuk menyimpan khazanah kebudayaan dan juga sejarah Indonesia.

Dari pemaparan gambaran umum di atas, Sudah saatnya kita merubah paradigma masyarakat luas terhadap museum, agar seterusnya museum bisa menjadi sebuah cermin bagi kita untuk mensyukuri betapa kaya dan indahnyanya Indonesia, sebuah negeri penguasa khatulistiwa.

Faishal Bagaskara, mahasiswa Sejarah dan Kebudayaan Islam semester 4