Mahasiswa SPI angkatan 2015 ikuti Sharing Session Pertama di Tahun 2019
FAH – Kamis, (13/03/2019) Sejumlah mahasiswa Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2015, mengikuti Sharing Session untuk pertama kalinya. Acara yang dihelat di Ruang Sidang Utama FAH lantai 2 ini berlangsung dari pukul 10:00 hingga 12:00 WIB. Sharing Session diadakan guna meningkatkan kualitas penulisan skripsi mahasiswa yang akan menyusun skripsi. Ini adalah agenda rutin yang diadakan oleh jurusan dalam rangka mempercepat proses penulisan tugas akhir mahasiswa.
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa dosen Sejarah FAH seperti, Prof. Dr. M. Dien Madjid, Dr. Tati Hartimah, Dr. Awalia Rahma, Drs. Ma’ruf Misbah, MA, dan Nurhasan, MA selaku Ketua Jurusan (Kajur) SPI yang memandu acara. Selain dari SPI turut pula menyimak Dra Siti Saadah MA, dosen dari Bahasa dan Sastra Arab (BSA). Tema-tema Sharing Session kali ini antara lain “Kontribusi Ulama Betawi di Jakarta Timur dalam Mempertahankan Kemerdekaan Tahun 1945-1950” oleh Merkarera, “Seni Peran: Perempuan, Ruang Gerak dan Kebebasan Berekspresi di Teater Syahid 1988-2018” oleh Anis Pitriani, "Peran Pendidikan Militer Gatot Subroto terhadap Pembentukan Tentara Keamanan Rakyat 1923-1962", oleh Dessyanna Putri, "Toleransi antar Umat Beragama di Desa Pabuaran, Gunung Sindur, Bogor 1980-2018” oleh Sita Rosidah, dan “Tradisi Nganteuran (Hantaran) di Kecamatan Mauk, Tangerang, Banten” oleh Nurul Rohmah.
Pada kesempatan ini semua peserta sharing session mempresentasikan proposal skripsi mereka masing-masing, setelahnya para dosen yang hadir memberikan kritik juga saran kepada mereka. Seperti yang dilontarkan oleh Dr. Tati Hartimah kepada Nurul Rohmah tentang Nganteuran, fokus penelitiannya baik dari proses ataupun filosofinya “Coba diperjelas kembali, nganteran yang menjadi fokus di sini sebagai proses, atau dalam filosofinya” tuturnya. Senada dengan Tati, Prof. Dr. Dien Madjid juga memberikan saran agar penelitian tentang Nganteuran berupa studi komparasi “Ini ada baiknya dibandingkan dengan daerah lain, misalnya Palembang, apakah sama filosofi, atau apa yang dihantarkan” pungkasnya.
Nurhasan juga berpesan kepada peserta sharing session untuk segera mendiskusikan hasil sharing session ini dengan para dosen pembimbing akademik. Untuk kemudian menyerahkan revisi proposal kepada jurusan, agar mereka segera mendapatkan dosen pembimbing skripsi. “Hasil sharing session ini harus didiskusikan kembali dengan dosen Pembimbing Akademik, kemudian segera selesaikan revisi proposalnya dan diserahkan ke jurusan supaya mahasiswa cepat mendapat dosen pembimbing skripsi” ujarnya sebelum menutup acara sharing session.
Menurut salah seorang peserta Sharing Session, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk penelitian bahkan pengetahuan baru yang bisa didapat “Sharing Session itu menarik dan bermanfaat bagi mahasiswa, karena pada saat itu bukan hanya mendapatkan kritikan tetapi juga masukan yang membangun untuk penelitian kita selanjutnya. Dan buat saya sendiri mengikuti Sharing Session seperti mengikuti perkuliahan pada umumnya, karena disitu pula kita mendapatkan banyak pengetahuan” papar Farwah Fauzia Yasmin. Begitu pula dengan Dessyana, setelah mengikuti Sharing Session ia mengetahui letak kekurangan proposal skripsinya “Dengan Sharing begini saya jadi bisa tahu apa kekurangan-kekurangan dari proposal skripsi saya, sehingga bisa saya perbaiki” katanya.
(Reporter: Anis Pitriani)
Editor: AY