Mahasiswa MSKI Menjadi Peserta dalam The 5th International Hajj Conference
Mahasiswa MSKI Menjadi Peserta dalam The 5th International Hajj Conference

Jum’at (27/10) sejumlah mahasiswa Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam mengikuti kegiatan The 5th International Hajj Conference yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia.

Acara konferensi internasional ini sendiri merupakan salah satu dari rangkaian acara International Sharia Economic Festival (ISEF) 2023 yang diadakan oleh Bank Indonesia dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.

Kehadiran mahasiswa MSKI dalam kegiatan ini tidak terlepas dari adanya mata kuliah Islamic Pilgrimage and Religious Travel yang diampu oleh M. Dien Madjid, Guru Besar Sejarah FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang juga telah dikenal sebagai sejarawan yang banyak meneliti tentang sejarah haji di Indonesia.

Tercatat dalam acara ini diisi penyampaian materi dari berbagai tokoh nasional maupun mancanegara. Di antaranya ialah Hilman Latif (Dirjen Haji Kemenag RI), Ahmed Alsawwaf (Founder AMS Law Firm), Remzi Bircan (General Director of Hajj and Umrah Service), M. Arief Mufraini (Member of Executive Board BPKH), Umar Oseni (CEO of International Islamic Liquidity Management), Mahmut Aydogmus (Director International Relations, Borsa Istanbul), Harry Alexander (Member of Executive Board BPKH), dan Dudi Dermawan (Director Bank Indonesia).

Konferensi yang dimulai sejak pukul 8.30 WIB ini berjalan dalam dua sesi panel. Pada sesi pertama diisi dengan membahas isu mengenai tantangan dan peluang pelaksanaan ibadah haji jama’ah Indonesia pada masa kini dan di masa yang akan datang. Adapun dalam sesi panel kedua para narasumber membicarakan seputar peluang dan manfaat digitalisasi dalam manajemen dan pelayanan pelaksanaan ibadah haji.

Konferensi kemudian ditutup pada 11.40 WIB dengan kesimpulan dan penutupan yang disampaikan oleh Firmansyah N. Nazaroedin (Chairman of Supervisory Board of BPKH).

Meski pembahasan dalam konferensi tidak sepenuhnya berkaitan dengan sejarah, namun pemaparan narasumber dapat memberikan perspektif kondisi masa kini terkait kebijakan pemerintah dan manajemen seputar pelaksanaan ibadah haji.

Izul Islam, salah satu mahasiswa MSKI yang hadir menyebutkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan seputar haji. “Jika dari kelas kita hanya belajar soal sejarah, aspek masa lalu pelaksanaan haji di Indonesia, di dalam konferensi ini kita banyak mempelajari soal kondisi haji masa sekarang dan bahkan juga visi pemerintah Indonesia dalam mengembangkan pelayanan haji di masa depan,” jelasnya.