MA & SANDI, KATA PELUKIS KALIGRAFI
MA & SANDI, KATA PELUKIS KALIGRAFI
Rame-rame ngobrolin Prof. Dr. K.H. Maruf Amin & Sandiaga Salahuddin Uno yg barusan terpilih jadi Cawapresnya Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Ternyata, mereka sama baiknya. Dua-duanya pun sama sholehnya. Hanya spesifikasi masing-masing yang menunjukkan keunggulan yg berbeda-beda. Pak Kiai tampak lebih wara' dan faqih intelektual dengan sederet pengalaman panjang. Sandi yang super energik, muda & ganteng-handsome adalah tajir pakar ekonomi yang sangat dermawan. Pilih yang mana saja. Sami mawon. Tergantung dari sudut mana kita menjatuhkan pilihan. Sekarang pun sudah bisa kita tentukan. Seperti mudah-mudah sulit. Tapi itu mudah koq. Tentu dengan mempertimbangkan siapa dong MENTOR di atasnya. Seperti serumit menilai hasil karya kaligrafi kontemporer di ajang MTQ. Khususon kontemporer figural. Banyak Dewan Hakim yang kelimpungan. Ada yang melihat indah pemiguran aksaranya. Yang lain, efek unsur cahayanya lebih menarik. Dan Hakim lain malah terpikat figur gemericik air terjun padahal itulah kata الماء yg memang berarti air. Yg lebih menyenangi penggalan ayat dibentuk lapis-lapis cadas gunung juga ada. Bhkn ada yang sorot pandangnya ditembakkan hanya kepada pesona warna-warna ganasnya. Semuanya benar khan? Jadi pilihan tidak sulit dijatuhkan. Tentu dong dengan mempertimbangkan harmoni karya dan kepantasan jadi juara dengan pedoman musabaqah. Supaya tidak seperti "melompati pagar liar" tanpa aturan alias ngasal menjatuhkan pilihan. Juri-juri dari kampus seni rupa di ajang Pospenas (Pekan Olahraga & Seni Pondok Pesantren Nasional) juga begitu. Katanya penilaian terhadap keindahan (seumpama wanita) itu subyektif. Ada yang senang lihat bibirnya. Kata juri lain: matanya. Ada juga yang bilang, yang indah itu pipi dan hidungnya. "Jadi," kata mereka, "gak ada juara 1, 2, 3. Yang ada: 3 besar, 5 besar, 7 besar...." Sama-sama layak jadi juara. Tapi khan kita hrs menentukan emas, perak, atau perunggu. Itu kata saya. Maka, kita harus berani membuat keputusan berdasarkan spesifikasi benda-benda itu. Dan itu mudah. Asal kita tahu membedakan mana loyang dan mana emas. Masing-masing kita juga, saya yakin, sudah tahu "besok mau milih mana yang paling PAS". 😆🔹✒   *DidinSirojuddinAR•Lemka