Lolos Tingkat Provinsi, Ahmad Miqdar Siap Tampil di Istana Negara pada 17 Agustus
Jakarta, FAH Online — Setelah berhasil meraih Juara 1 kategori suara bass dalam ajang Gita Bahana Nusantara (GBN) tingkat Kota Tangerang Selatan, Ahmad Miqdar Haqiqi, mahasiswa Ilmu Perpustakaan angkatan 2022, kembali menorehkan prestasi membanggakan. Ia dinyatakan lolos seleksi tingkat Provinsi Banten dan akan menjadi wakil daerahnya dalam Paduan Suara Nasional di Istana Negara pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2025.
“Alhamdulillah sangat senang, karena ini adalah impian saya sejak menekuni dunia tarik suara. Apalagi bisa membanggakan keluarga, teman, dan semua yang telah mendukung saya,” ungkap Miqdar penuh rasa syukur.
Proses seleksi tingkat provinsi bukanlah hal yang mudah. Miqdar harus bersaing dengan tujuh peserta lainnya dalam kategori suara bass, yang semuanya merupakan perwakilan terbaik dari masing-masing kota/kabupaten di Banten. Ia bahkan menjadi peserta pertama yang tampil dalam audisi, menambah ketegangan saat penampilan.
“Suasana seleksi sangat tegang, karena semua peserta memang punya kemampuan luar biasa. Tapi alhamdulillah saya bisa melewatinya,” ujarnya.
Kini, Miqdar tengah mempersiapkan diri untuk tahap berikutnya: tampil di hadapan para pejabat tinggi negara dalam upacara 17 Agustus di Istana Negara. Persiapannya meliputi peningkatan fisik, musikalitas, serta pendalaman wawasan tentang budaya dan sejarah Provinsi Banten, sebagai bagian dari representasi dirinya sebagai duta daerah.
Menjelang hari H, Miqdar akan menjalani masa karantina nasional mulai awal Agustus bersama perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia. Di sana, mereka akan mengikuti pembekalan, latihan intensif, dan pengenalan lagu-lagu wajib yang akan dibawakan dalam upacara kenegaraan nanti.
“Semoga saya bisa tampil maksimal dan membanggakan semua orang yang telah mendukung saya,” tutupnya.
Kisah Miqdar menunjukkan bahwa jalur non-akademik pun bisa menjadi ruang prestasi yang gemilang. Ia membuktikan bahwa dengan tekad dan latihan, panggung nasional bukanlah sekadar mimpi.