Jadikan Hobi sebagai Profesi: Karya Seni Alumni FAH, Aliza Cipta Kusuma telah Mendunia
Jadikan Hobi sebagai Profesi: Karya Seni Alumni FAH, Aliza Cipta Kusuma telah Mendunia

FAH News - Aliza Cipta Kusuma, Salah satu alumni Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sukses menjadi illustrator. Berawal dari sebuah hobi, pria yang kerap disapa Izal tersebut kini berprofesi sebagai Concept Artist di salah satu studio animasi di Cimahi. Sebagai seorang illustrator, pekerjaannya pun tak jauh dari dunia ilustrasi. “Saya bertugas untuk mendesain karakter-karakter yang dibutuhkan di film animasi tersebut, dan juga membuat konsep latar atau background yang ada di sana,” Izal bercerita melalui pesan Instagram, Rabu (9/06/2022).

Aliza bersyukur telah menempuh studi pada Prodi Bahasa dan Sastra Inggris, sebab materi yang diterimanya semasa kuliah ternyata bermanfaat di dunia kerja. “Tidak jauh dengan materi-materi yang diajarkan saat kuliah Sastra Inggris dulu, mendesain sebuah karakter untuk film pun membutuhkan pemahaman film teori yang sering dipelajari di kelas oleh dosen-dosen BSI UIN,” ia menuturkan. Selama menjadi mahasiswa di Prodi Bahasa dan Sastra Inggris, alumni lulusan tahun 2017 itu aktif dalam beberapa kegiatan yang dilangsungkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa FAH seperti Bakti Sosial dan kegiatan kreatif lainnya.

Setelah menyelesaikan studinya, Izal mengasah hobinya dengan mengikuti sebuah komunitas seni di Ibukota. Melalui komunitas tersebut, ia mendapatkan banyak pelajaran dan pengetahuan baru tentang seni. “Saya mengikuti beberapa komunitas seni yang ada di Jakarta, dan dari situlah saya memiliki teman-teman yang satu hobi, bahkan banyak pengetahuan tentang seni yang saya dapat dari komunitas tersebut,” Ujarnya. Hingga akhirnya ia mendapatkan penghasilan dari upayanya mencoba peruntungan dengan memamerkan hasil karyanya di sosial media Instagram. “Saya mencoba peruntungan membuat akun Instagram saya sebagai ajang memamerkan karya-karya saya, dan syukurlah banyak orang-orang yang appreciate dan support karya-karya saya termasuk beberapa dosen dan mahasiswa fakultas kesenian dari beberapa kampus seperti IKJ (Institut Kesenian Jakarta) dan UBM (Universitas Bunda Mulia). Merasa percaya diri dengan karya saya, saya mencoba untuk memulai karier pertama saya sebagai Illustrator buku anak dengan salah satu penulis buku anak di Indonesia. Project-project mengilustrasikan buku pun semakin lama semakin banyak,” ia menjelaskan.

Atas karyanya yang menuai apresiasi dari banyak orang, Izal kemudian memberanikan diri untuk membuka commotion art illustrator atau komisi ilustrasi baik untuk personal maupun perusahaan. Dengan gaya ilustrasi yang mengarah ke style western yang terinspirasi dari Jepang, seniman digital tersebut tak menyangka hasil karyanya ternyata memiliki banyak peminat. “Saya pikir tidak akan banyak peminatnya, namun ternyata perkiraan saya salah, bahkan banyak client saya yang berasal dari luar Indonesia, seperti USA, Mexico, China, Canada, dan lain-lain,” katanya.

Izal pun bersyukur dan merasakan manfaat dari kemampuannya dalam berbahasa Inggris. “Akhirnya skill bahasa Inggris pun terpakai saat bertukar ide dan pikiran bersama client dari luar,” Izal menambahkan. Mendapatkan upah dari sebuah pekerjaan memang menyenangkan, namun lebih menyenangkan lagi apabila menjalani sebuah profesi yang berawal dari sebuah hobi, tentu sangat menyenangkan. Kegemaran menggambar yang sudah dimiliki oleh Izal sejak SD kini membuahkan hasil. Meski sempat gagal memasuki kampus di bidang seni seperti IKJ (Institut Kesenian Jakarta) dan Fakultas Seni ITB (Institut Teknologi Bandung), ia bersyukur bisa lolos dan lulus dari Prodi Bahasa dan Sastra Inggris di Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Jakarta, karena selain gemar dalam menggambar dan membuat ilustrasi, dirinya juga senang sekali dengan Bahasa Inggris.

Sang illustrator pun memberikan saran kepada para mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora yang memiliki kemampuan dan bakat unik. “Sedikit saran bagi teman-teman mahasiswa FAH yang mungkin memiliki bakat atau hobi unik apa pun itu. Well, tetap kembangkan jika memang kalian suka itu. Sebenarnya gak ada itu yang namanya bakat alami bla bla bla, apa pun itu pasti berasal dari kerja keras kita,” kata Izal. Ia juga berpesan kepada para mahasiswa agar professional dalam profesi apa pun yang sedang dan akan digeluti nanti. “Sedikit saran, apa pun pekerjaan yang kalian geluti nanti, bekerjalah secara professional,” ia berpesan. Terakhir, ia menyarankan agar para mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora untuk persiapkan diri dan memperbanyak jaringan keilmuan. “Persiapkan diri untuk dunia kerja, dan perbanyak link atau join komunitas agar bisa belajar dari pengalaman-pengalaman senior maupun teman-teman baru lainnya,” pungkasnya.

Kontributor: Rizka Sentia
Editor: AY