Hendy Santosa: SAR ACQUIN FAH sudah 95%
Jakarta, 15 Juli 2023. Pada tanggal 13-15 Juli 2023, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Workshop Akreditasi Internasional bertema “Penyusunan SAR ACQUIN Cluster 5”. Kegiatan tersebut berlangsung dengan antusias dan semangat tinggi dari tim inti akreditasi internasional FAH. Hadir sebagai narasumber ahli, Hendy Santosa, S.T., M.T., Ph.D, dari Universitas Bengkulu. Dalam paparannya ia didampingi oleh Riyan Adi Putra, M.Hum., selaku ketua tim Task Force klaster 5 Humanities UIN Jakarta.
Hendy Santosa adalah seorang dosen dan Sekretaris Bidang Penjaminan Mutu LPMPP di Universitas Bengkulu. Pada November 2022, ia bersama tim manajemen dari ACQUIN, asosiasi terdaftar pada EQAR, mengunjungi delapan fakultas di Universitas Bengkulu dalam rangka akreditasi internasional. Sebelumnya, tim akreditasi berkoordinasi dengan pimpinan universitas dan fakultas serta meninjau gedung dan fasilitas universitas sebagai persiapan untuk proses akreditasi oleh para Expert dan Tim Asesor. Berbagai pengalaman dari UNIB di-share pada tim akreditasi klaster 5 Humanities, FAH UIN Jakarta.
Hendy Santosa menyatakan dari pengalamannya bahwa antusiasme universitas dan fakultas dalam melaksanakan akreditasi internasional ACQUIN merupakan yang terbesar dalam sejarah UNIB. Oleh karena itu, berkaca dari hal tersebut, seluruh pimpinan universitas dan fakultas serta civitas akademika UIN Jakarta perlu berkomitmen untuk serius dan maksimal dalam mensukseskan akreditasi internasional ACQUIN. Akreditasi ini merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta mendorong UIN Jakarta untuk menjadi perguruan tinggi unggul.
Pilihan ACQUIN sebenarnya didasarkan pada pengakuan DIKTI yang tertuang dalam Keputusan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 83/P/2020 tentang Lembaga Akreditasi Internasional. Selain itu, ACQUIN menawarkan pendampingan tanpa biaya dalam penyusunan Self-Assessment Report (SAR) dan biaya yang terjangkau dan reasonable untuk implementasinya.
Kegiatan utama yang menjadi fokus dalam upaya akreditasi internasional mencakup beberapa aspek penting, di antaranya adalah penyusunan Self-Assessment Report (SAR) oleh tim penyusun, kurikulum dan implementasi Outcome Based Education (OBE) oleh program studi, sistem manajemen, sarana dan prasarana pembelajaran, manajemen risiko sebagai bagian dari penjaminan mutu, sistem penjaminan mutu internal (SPMI), dan aspek lainnya.
Proses akreditasi melibatkan beberapa elemen struktural yang terutama dalam dokumen Self-Assessment Report (SAR). Bagian utama SAR meliputi informasi umum, deskripsi dari sistem serta aspek-aspek lain yang berkaitan dengan kebijakan, desain, dan implementasi program studi yang harus disiapkan secara detail.
Dalam rangka menyusun semua persyaratan dan melaksanakan tahapan akreditasi, pihak universitas dan fakultas harus mempersiapkan sumber daya manusia dengan baik. Melalui draft awal yang dikirimkan untuk di-review, Hendy mengungkapkan bahwa Self-Assessment Report (SAR) untuk akreditasi ACQUIN dari klaster Humanities di UIN Jakarta telah mencapai tingkat kesiapan sebesar 95%. Ia menyatakan bahwa saat ini tinggal tinggal tahap finishing atau penyempurnaan sebelum draft SAR ini di-submit. Hendy sangat menekankan pentingnya untuk fokus juga pada lampiran atau appendix dalam dokumen tersebut, karena di sinilah data dan informasi penting yang mendukung klaim dan penilaian akreditasi akan terdokumentasi dengan rapi dan lengkap. Dengan demikian, diharapkan klaster Humanities di UIN Jakarta dapat sukses dalam proses akreditasi internasional ini serta meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia melalui akreditasi internasional.
Dokumentasi foto kegiatan workshop penyusunan SAR ACQUIN klaster 5 Humanities FAH UIN Jakarta:
Penulis & Editor: Faizal Arifin