Fakultas Adab Dan Humaniora Gelar Book Talk Bersama Dr. Erica Larson
Tangerang Selatan, Berita FAH Online - Fakultas Adab dan Humaniora melalui Program Studi S2 Sejarah dan Peradaban Islam menggelar Book Talk pada Jumat, 21 November 2025. Acara ini berlangsung di Ruang Sidang Lantai 2 Fakultas Adab dan Humaniora dan menghadirkan Dr. Erica M. Larson sebagai narasumber utama, dan dihadiri oleh mahasiswa S2 Sejarah dan Peradaban Islam UIN Jakarta.
Dr. Larson merupakan Senior Research Fellow di Asia Research Institute, National University of Singapore (NUS). Ia adalah seorang antropolog budaya yang meraih gelar Ph.D. dalam bidang Antropologi dari Boston University, dengan fokus riset di Indonesia dan Asia Tenggara. Karyanya telah terbit di berbagai jurnal internasional bereputasi seperti Journal of the Royal Anthropological Institute dan Social Compass. Ia juga merupakan penulis buku Ethics of Belonging: Education, Religion, and Politics in Manado, Indonesia (2024) yang menjadi inti diskusi dalam acara tersebut.
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr. Ade Abdul Hak, S.Ag., SS, M.Hum., CIQnR., menyambut dengan hangat kehadiran para narasumber dan menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan-kegiatan seperti ini, yang dapat meningkatkan wawasan mahasiswa, khususnya mahasiswa MSKI. Dekan juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Jajat Burhanuddin M.A., selaku Kaprodi MSKI dan Dr. Mauidlotun Nisa' M.Hum., yang telah menghadirkan narasumber-narasumber hebat dalam kegiatan ini.
Dalam pemaparannya, Dr. Larson menjelaskan gagasan utama bukunya yang membahas dinamika “belonging” atau rasa memiliki dalam masyarakat Manado. Buku ini mengungkap bagaimana identitas keagamaan, pendidikan, serta konteks politik membentuk relasi antar kelompok di wilayah tersebut. Ia menyoroti dua kerangka utama koeksistensi yang muncul dalam masyarakat: aspirational coexistence, yaitu harapan akan kehidupan harmonis yang inklusif, dan majoritarian coexistence, yakni pandangan yang menempatkan kelompok mayoritas Protestan sebagai penjamin legitimasi kelompok minoritas.
Lebih jauh, Dr. Larson memaparkan bahwa sekolah menjadi arena penting dalam proses pembentukan etika keberagamaan dan kewargaan. Melalui penelitian etnografis di sekolah negeri, sekolah Katolik, serta madrasah di Manado, ia menunjukkan bagaimana nilai-nilai pluralisme dinegosiasikan melalui praktik pendidikan. Buku ini juga membahas program pertukaran antaragama yang memberikan ruang dialog antarpelajar untuk merefleksikan identitas, posisi sosial, dan bentuk relasi mereka dalam masyarakat majemuk.
Buku Ethics of Belonging menegaskan bahwa refleksi etis bukan semata konsep filosofis, tetapi merupakan bagian dari proses pedagogis yang aktif. Melalui pendidikan, peserta didik belajar membentuk pemahaman tentang pluralitas, kewargaan, dan batas-batas toleransi dalam kehidupan sosial. Dr. Larson juga menyoroti ketegangan terkait kekhawatiran demografis kelompok mayoritas serta bagaimana etika keberagamaan dipraktikkan pada level individu, institusi pendidikan, hingga ranah publik.
Acara Book Talk ini menjadi wadah penting bagi mahasiswa dan akademisi untuk memperdalam pemahaman tentang pluralisme agama di Indonesia melalui pendekatan antropologi pendidikan. Kehadiran langsung penulisnya menjadikan diskusi berlangsung interaktif dan mendalam, memberikan wawasan berharga mengenai hubungan kompleks antara pendidikan, agama, dan politik dalam membentuk etika keberagaman di Manado dan konteks Indonesia yang lebih luas.
Dokumentasi:

