FAH UIN Jakarta Pionir Program Doktor Sejarah dan Peradaban Islam
FAH UIN Jakarta Pionir Program Doktor Sejarah dan Peradaban Islam

Tangerang selatan, Berita FAH Online- Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menorehkan sejarah baru dengan menggelar asesmen lapangan untuk pembukaan Program Doktor Sejarah dan Peradaban Islam. Acara penting ini dilaksanakan di lantai 2 gedung FAH pada tanggal 26–28 Februari 2025 dan diselenggarakan oleh evaluator dari berbagai perguruan tinggi terkemuka.

Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D., dalam berbagai hal menyampaikan bahwa asesmen lapangan ini merupakan bagian dari upaya UIN Jakarta untuk memperluas akses pendidikan tinggi, khususnya dalam bidang sejarah Islam yang masih langka di tingkat doktoral di Indonesia.

Langkah Berani Menuju Sejarah Baru

Dekan FAH, Dr. Ade Abdul Hak, SS, M.Hum., CIQnR, mengungkapkan bahwa berdirinya Program Doktor SPI merupakan cita-cita lama yang kini mulai terwujud. Inisiatif pengajuan program doktoral ini merupakan wujud komitmen FAH sebagai profesor tertua dan pionir dalam pengembangan ilmu sejarah Islam di Indonesia.

“Kami memahami bahwa FAH UIN Jakarta merupakan fakultas tertua dengan tradisi akademik yang kuat. Kini, kami berani mengambil langkah untuk menyetujui program doktoral ini. Harapan kami, ini menjadi tonggak sejarah bagi pengembangan ilmu sejarah Islam di Indonesia,” ujar Dr. Ade.

Ia juga menekankan bahwa program ini sangat dinantikan oleh masyarakat akademik, terutama karena saat ini belum ada program doktoral SPI di Indonesia. Banyak alumni yang harus melanjutkan studi ke luar negeri karena keterbatasan pilihan dalam negeri.

"Kami berdoa seperti Nabi saat Perang Badar, semoga pengajuan ini berhasil. Jika ini berhasil, akan menjadi pengembangan luar biasa bagi SPI di Indonesia. Namun, jika tidak berhasil, kami mungkin tidak akan mengajukan kembali," tambahnya.

Sejarah Islam Harus Memiliki Ruang Sendiri

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Jajat Burhanudin menekankan pentingnya pengembangan kajian sejarah Islam yang memiliki kekhasan tersendiri. Menurutnya, meskipun banyak perguruan tinggi yang memiliki sejarah Islam, belum ada yang mengkhususkan kajian tersebut secara mendalam seperti yang akan diwujudkan oleh program doktoral FAH.

“Di banyak perguruan tinggi, sejarah Islam sering kali dilebur dalam studi sejarah umum. Padahal, peradaban Islam memiliki ciri-ciri tersendiri yang perlu dipelajari secara lebih mendalam,” jelasnya.

Ia juga menyoroti besarnya peluang bagi SPI di UIN Jakarta mengingat tingginya minat mahasiswa dalam bidang ini.

“Palembang memiliki peradaban Islam yang kaya, namun tidak ada program sejarah Islam secara khusus. Begitu pula di banyak universitas lain. Dengan potensi besar dan banyaknya peminat, program ini sangat strategis untuk dikembangkan,” tegasnya.

Tahapan Asesmen dan Harapan ke Depan

Berdasarkan rundown acara, asesmen meliputi presentasi akademik, diskusi dengan evaluator, serta penyusunan berita hasil asesmen. Evaluator yang hadir berasal dari berbagai universitas, termasuk Prof. Syamsun Ni'am, M.Ag. (UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung) dan Prof. Ris'an Rusli, MA (UIN Raden Fatah Palembang).

Acara asesmen lapangan yang berlangsung di lantai 2 gedung FAH ini tidak hanya menjadi momentum pembukaan program doktoral baru, melainkan juga sebagai simbol dedikasi dan inovasi FAH dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan Kebudayaan Islam. Evaluator melakukan berbagai penilaian mulai dari presentasi akademik hingga diskusi mendalam, memastikan bahwa setiap aspek program telah dipersiapkan dengan matang.

Jika asesmen ini berjalan sukses, maka Program Doktor SPI UIN Jakarta akan menjadi yang pertama di Indonesia. Diharapkan, ini akan membuka peluang yang lebih luas bagi studi sejarah Islam dan memperkuat posisi UIN Jakarta sebagai pusat kajian peradaban Islam terkemuka.

Penulis: Putri Yasmin Azzahra

Dokumentasi:

Akreditasi S3

 

Tag :