FAH UIN Jakarta Mengutus Dosen dan Mahasiswanya sebagai Presenter pada ADIA Annual International Conference 2024 di Aceh
“Strengthening Digital Humanities in Islamic Civilization, Literature, Culture, and Library Studies” adalah tema yang diangkat dalam ADIA Annual International Conference 2024 yang diadakan oleh Asosiasi Dosen Ilmu-ilmu Adab (ADIA) se Indonesia. Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menjadi tuan rumah konferensi internasional ADIA tahun ini.
Konferensi diselenggarakan pada tanggal 17-20 Mei 2024 di Hermes Palace Hotel Banda Aceh”. Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor bidang Akademik UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Kaeruddin, M.Ag. Konferensi ini menampilkan pembicara utama dari beberapa negara, seperti Prof. Dr. Musthafa Asshawahily, MA (Arabic Language and Literature, Islamic University of Sultan Sharif Ali Brunei Darussalam); Prof. R. Michael Feener (Cross-regional Studies, Kyoto University Japan), Assoc. Professor Dr. Sharmila Binti Mohamed Shuhidan (Library and Information Science, Universiti Teknologi MARA, Malaysia), Prof. Eva Leiliyanti, Ph.D (English Language and Literature, FBS UNJ Jakarta), Prof. Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, MA (Humanities Digital Transformation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh), dan Hermansyah, M.Hum (The Spice Routes and Manuscript, UIN Ar-Raniry Banda Aceh).
Total artikel yang dikirim ke ADIA konferensi ini berjumlah 75 artikel yang dipresentasikan dalam dua sesi seminar panel dan tiga sesi seminar paralel. Jumlah pembicara dan peserta dalam konferensi ini mencapai 250 orang yang berasal dari hampir seluruh UIN/IAIN/STAIN yang memiliki program studi Ilmu Adab/Humaniora di Indonesia.
Tahun ini, seluruh utusan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 19 wajib menjadi presenter dalam konferensi tahun ADIA ini, termauk Dekan dan para wadeknya. Sembilan belas utusan tersebut berbagi kepakaran dalam empat rumpun keilmuan yang dikembangkan pada 5 program studi sarjana dan 2 program pascasarjana.
Dalam bidang Sejarah dan Peradaban Islam, terdapat Awalia Rahma yang menyampaikan 2 artikel, pertama dengan judul “Spice and Leisure Space: Culinary Experience in Jakarta Outskirts” dan artikel kedua yang ditulis bersama dengan Jajat Burhanuddin yang berjudul “Towards the Idea of Pluralism in Malay Historiography: Reading Tuhfat al-Nafis by Raja Ali Haji (+ 1809-1872).” Selain itu, M. Adib Misbahul Islam mengangkat tulisan “Tradisi Keilmuan Islam di Kuningan Abad ke-19: Asal Usul dan Manifestasinya.” Zakiya Darojat juga mempresentasikan 2 artikel, pertama yang ditulis bersama dengan Endi Aulia Garadian dengan berjudul “Governing the Sacred: Dutch Colonial Policy and Mosque Funds Management in Java, 1882-1931,” dan yang kedua ditulis bersama dengan Zubair dan Yoga Diva Pradana dengan judul “Melting Point Tradisionalisme dan Modernisme: Tradisi Halal Bil Halal di Kalangan Muhammadiyah (1924- 1939).” Zubair sendiri juga menyampaikan artikel yang ditulis bersama dengan Nurul Azizah dengan judul “Resepsi Hukum Adat Ampikale/Hakukkale di Masyarakat Bugis dengan Pendekatan Sosiologi Hukum dalam Bingkai Maqahid Syariah”. Sementara itu, Prof. Usep Abdul Matin mengangkat masalah “Alternative Healing in Sufism: Grave Visits” dalam presetansinya. Siti Maryam menyampaikan tema moderasi beragama dengan makalah berjudul “Navigating Religious Moderation (A Scholarly Exploration Within Indonesian PTKIN)”. Mauidlotun Nisa’ juga mengangkat tema moderasi beragama menyampaikan makalah yang ditulis bersama dengan Fisqiyah Raudhatul Jannah dengan judul “Dimensi Sosial dalam Lensa Dakwah: Deiksis pada Video Dakwah Syekh Nabil al-Awadhi”.
Dalam bidang bahasa dan sastra Inggris, Inayatul Chusna menyampaikan artikel berjudul Taliban, Women and Resistance in Deborah Ellis ‟The Breadwinner” yang merupakan tulisan bersama dengan Aisyah Al Humaira. Sementara itu, Sholikatus Sadiyah mengangkat tema strategi penerjemahan dengan judul makalah “Translation Strategy and Equivalence of Slang in Lookism Webtoon.” Sebetulnya, Muhammad Farkhan juga mengirimkan abstrak artikel yang ditulis bersama dengan Muhammad Helmy Fauzan dengan judul “Transformation of Branding Ideology and Culture on Apple Advertisement Translation from English to Indonesian”, namun gagal menyampaikannya secara langsung dalam konferensi ini.
Dalam bidang bahasa dan sastra Arab, Siti Amsariah mengangkat tema moderasi beragama dalam karya sastra dengan judul “Penguatan Moderasi Beragama di PTKIN Berbasis Pembelajaran Sastra: Telaah Resepsi Sastra Novel Zuhur Ta‟kuluha al Nar Karya Amir Tak Elsir”. Sementara itu, Umi Kulsum mencoba untuk mengangkat tema bahasa dalam media dengan judul “The Use of Arabic Language in Social Media and Its Effect on Enrichment of Bahasa Indonesia Vocubalaries.” Elve Oktafiyani mempresetansikan puisi lokal Jawa dengan judul “Syi’ir Jawa Karya KH. Bisri Mustofa Rembang: Telaah Struktur dan Fungsi”. Darsita Suparno yang berkolaborasi dengan Zakiah Darojat, Siti Maryam, Zamzam Nurhuda & Abdulkhaleq Al-Rawafi menyampaikan makalah dengan judul “Modern Standard Arabic, Sudanese, and Iranian Arabic Cognate: A Contrastive Study”. Minatur Rokhim mengangkat karya sastra Arab lokal dengan judul “Puisi Nasionalisme Karya Sayid Idrus AlJufri; Kajian Struktur dan Fungsi.” Artikel berjudul “Shu’ubiyyah in Arabic Literature: Revisited”, yang ditulis Yeni Ratna Yuningsih sayangnya tidak sempat dipresentasikan karena gagal hadir secara fisik dalam konferensi.
Untuk rumpun ilmu perpustakaan dan informasi, Hilya Maylaffayza satu-satunya mahasiswa yang berkolaborasi dengan dosennya, Ade Abdul Hak, mempresentasikan artikel dengan judul “Bibliometric Visualization of Qur‟an Bibliotherapy in Google Scholar Period 2013-2023”. Kebijakan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta mengirimkan mahasiswa dalam konferensi internasional mendapatkan apresiasi yang tinggi dari pimpinan fakultas Adab dan Ilmu-ilmu Humaniora yang lain. Sementara itu, Pungki Purnomo mengangkat tema museum universitas dengan judul “The Importance of University Museums Among PTKI as Library Partners in Preserving Islamic Heritage”. Siti Maryam & Alfida menyampaikan artikel berjudul “Unveiling Shocking Truths: Digital Literacy as the Secret Key to Academic Success Among Students.” Ida Farida menyampaikan makalah yang ditulis bersama Okta Reni Azrina RA dengan judul “Exploring the Need of Digital Literacy Skills on Higher Education Students in AI Era.” Alfida sendiri mempresentasikan makalah yang ditulis bersama dengan Siti Maryam dengan judul “Navigating Religious Moderation (A Scholarly Exploration Within Indonesian).”
ADIA Annual International Conference bukanlah satu-satunya kegiatan dalam perhelatan ini, tetapi juga dijadikan sebagai forum bagi pejabat tingkat Fakultas dan Program Studi untuk berdiskusi secara intens dalam rangka kerjasama dan pengembangan institusi masing-masing. Bahkan, dalam kesempatan ini, beberapa asosiasi yang bernaun di bawah ADIA, seperti Asosiasi Dosen Ilmu Perpustakaan (ASDIP), Linguistik and Literature Association (LITA), Asosiasi dosen bahasa dan sastra Arab (AP-BSA), dan Asosiasi dosen Sejarah dan Peradaban Islam (PPSI), juga secara intensif berdiskusi terkait dengan pengembangan dan kerjasama institusi prodi masing-masing.
Pada tingkat Fakultas, Forum Dekan/ADIA juga pada kesempatan ini melakukan penandatanganan Momorandum of Agreement terkait dengan “Merdeka Belajar Kampus Merdeka”. Difasilitasi oleh ADIA, sejumlah 26 Dekan dari Fakultas Adab dan Ilmu-ilmu Humaniora berhasil melakukan penandatangan kerjasama tersebut.
Sebagai tambangan, penyelenggaraan ADIA Annual International Conference tahun ini dilakukan bersamaan dengan Musyawarah Besar VI. Pengurus ADIA periode 2021-2024 menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban dan dierimah dengan baik oleh para peserta. Peserta juga kembali secara aklamasi memberikan amanah kepada Dr. M. Faisol, M.Ag, Dr. Zubair, M.Ag dan Dr. Ade Abdul Hak, M.Hum masing-masing sebagai Ketua Umun, Sekretaris Jenderal, dan Bendahara Umum dan sekaligus sebagai tim formatur untuk menyusun kelengkapan kepengurusan ADIA periode 2024-2027. Forum juga menyepakati tuan rumah penyelenggaran ADIA Annual International Conference dan Forum Dekan untuk tiga tahun berikutnya. Pada tahun 2025, tuan rumah adalah Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta. Penyeleggara tahun 2026 berikutnya adalah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, dan pada tahun 2027 dilaksanakan di Bandung oleh Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati.
Zubair