CATATAN TERSISA DARI ARENA MTQ
CATATAN TERSISA DARI ARENA MTQ

كتابة الٱيات القرآنية وقراءتها ذات بركات واسعة يشعرها الخطاطون.

[caption id="attachment_2211" align="alignleft" width="295"] LUKISAN KALIGRAFI DI KAMAR NYAI RORO KIDUL | photo by Didin Sirojuddin[/caption]

KALIGRAFI di masjid itu biasa. Tapi kaligrafi di kamar Nyai Roro Kidul ? ini baru menarik dan luarbiasa. Apakah sengaja untuk menantang Nyai? Ataukah untuk nakut-nakutin dan mengusir "ratu penunggu pantai selatan" itu? Tidak jelas tujuannya. Tapi itulah yang kami saksikan saat sengaja "showan" menerobos kamar 308 Hotel Inna Samudera Beach, Palabuhanratu Sukabumi, terdorong rasa penasaran di sela-sela MTQ Provinsi Jabar XXXV, minggu ke-3 April 2018. Kamar 308, duuuuuh seramnya! Masuk ke dalamnya bisa menggetarkan jantung, tapi bisa pula meruntuhkan iman. Aroma dupa dan kemenyan yang sengak berbaur dengan serrr parfum De Cologne dan Du Amour dari Paris. Euleuh ada lagi satu sisir pisang raja belum dibetot siapa-siapa. Situasi magis ruangan itu juga karena aksesorisnya lukisan-lukisan Nyai Roro Kidul yang aduhai cantiknya maaasyaa Allaaaaah (seperti kata bang haji Rhoma Irama). Maklum, pelukis Basuki Abdullah yg dituduh kalangan pelukis Mooy Indie suka melukis lebih cantik dari orangnya. Tapi kebengisan di balik wajah ayunya dapat dilihat pada wajah ayu Suzanna dalam film Nyai Blorong atau tampilan imut Alya Rohalli dalam film PRLS (Putri Ratu Laut Selatan). Yang menambah seram, itu lukisan lecek Kereta Kencana persis di dinding atas kasur Nyai yang berwarna hijau tajam menohok mata dan menakutkan. Nah, di tengah semua persembahan dari pengunjung itu banyak ukiran kaligrafi bergelayut di dinding dan beberapa mushaf Alquran bertebaran di meja. Hanya pemberinya yang tahu maksud menitipkan benda-benda tersebut. Ada kaligrafi Allah, Muhammad, Syahadatain, dan "ayat-ayat seribu dinar" Falaq Binnas dan (pasti) Ayat Kursi. Tidak dapat dipugkiri, ayat kursi selalu dijadikan "tameng" atau pertahanan sebagaimana ayat-ayat 1000 dinar diyakini mengundang rezeki. Keyakinan seperti kepada Nyai Roro Kidul, menurut Muchtar Lubis, tidak lepas dari 10 ciri manusia Indonesia, salahsatunya percaya kepada klenik atau takhayul, perdukunan dll. yang menjadi biang penghambat kemajuan. Di balik itu, tidak dapat dipungkiri bacaan ayat kursi mampu mengusir setan (berdasarkan hadits riwayat Abu Hurairah), berbeda dengan orang Syiah (seperti saya lihat sendiri di Iran) yang meyakini ayat pengusir setan adalah:

وإن يكاد الذين كفروا.....

Nabi SAW juga menyebut bacaan-bacaan yang lain: YASIN untuk memperkukuh iman, AL-WAQI'AH untuk mendatangkan rezeki, atau AL-MULUK untuk tameng dari siksa kubur. Saya juga sudah berkali-kali ketiban rezeki setelah mengamalkan:

ومن يتق الله يجعل له مخرجاويرزقه من حيث لا يحتسب ومن يتوكل على الله فهو حسبه إن الله بالغ أمره قد جعل الله لكل شئ قدرا. لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم.

Jadi, bagaimana nih? Nyai Roro Kidul cuma cerita takhayul yang tidak perlu dipercaya. Lebih baik melukis kaligrafi ayat-ayat itu. Bukankah hasilnya lumayan? (DidinSirojuddinAR•Lemka)