BELAJAR DARI AKSI DAN PAMERAN KALIGRAFI
Dari Arena MTQ Nasional:
KALIGRAFI tambah ngetrend saja. Nontonnya mengasyikkan. Lebih asyik nonton Kaligrafi di stand pameran LEMKA di MTQ Nasional XXVII/2018, Medan.
Rupa-rupa teknik dieksibisikan. Ada karya dengan medium kertas BC dan kertas muqohhar, ditoreh pakai tinta cina hitam dan warna-warni. Ada lukisan kanvas 2 dimensi dan mixed media tekstur. Dijual juga buku-buku kaligrafi, kaus "musafir penggores tinta" dan peralan tulis dan lukis. Aksara di kaca dan keramik, ditambah foto-foto dokumenter aktivitas kaligrafi Lemka menyempurnakan indahnya pemandangan pameran. Seluruh gaya khat cukup menjelaskan teknik-teknik baru dalam penggunaan warna dan ornamen pada lukisan kaligrafi. Pengunjung pun tertarik dengan teknik mengolah media dan cara-cara merestorasinya. "Idiiiiih asyik banget kaligrafi nih. Saya coba aaah," komentar pengunjung siswi separuh gregetan.
Memang mengasyikkan. Ketika pengunjung berebut pena khat made of batang handam yang disediakan Lemka untuk coba menggores. "Enak ya jadi pelukis kaligrafi," komentar mereka sambil menikmati torehan cantik Naskhi dan Tsulus yang anggun. Diwani yang lentik menari-nari. Diwani Jali yang rimbun bejibun. Farisi yang handsome flamboyan. Riq'ah yang ekspresif. Dan Kufi yang tegak gagah perkasa. Yang muda belia, para bocah, sampai emak-emak jadi keenakan nyobain menggores kaligrafi. "Rasanya smooth and perfect. Siiiiiiip," kata seorang emak yang usal-usel mencoba goresan keNaskhi-naskhian dengan pena handam produksi Rajawali Lemka.
Pameran benar-benar jadi pelajaran. PAMERAN KALIGRAFI merupakan "sekolah kedua" (معرض الخط مدرسة ثانية) yang tidak kurang pentingnya dari institusi pendidikan. Pameran adalah jendela tempat menengok segala kalangan terhadap seni khat dan segala urgensinya. Karena itu, pameran penting diselenggarakan untuk mengangkat harga dan gengsi lukisan.
Dari pameran kaligrafi Lemka yang disertai atraksi, beberapa pelajaran bisa diambil, antara lain:
• Mengenal ragam kreasi khat yang terorganisasi.
• Menyaksikan teknik pengolahan media sampai teknik-teknik baru dan cara-cara memecahkan problem tulisan yang selalu muncul.
• Melahirkan skill dan menyalurkan minat peserta utk menghasilkan karya-karya hebat.
Oleh : Didin Sirojuddin AR•Lemka