Beasiswa LPDP untuk Mahasiswa MSKI: Simak Tips dan Persyaratannya!
Tangerang Selatan, Berita FAH Online - Pendaftaran seleksi Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) baru saja selesai. Beasiswa prestisius ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk melanjutkan studi dengan pendanaan penuh dari pemerintah. Dalam wawancara eksklusif dengan Sekretaris Prodi Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam, Dr. Mauidlotun Nisa, M.Hum, salah satu pewawancara untuk penerimaan LoA LPDP, dijelaskan berbagai tahapan dalam mendapatkan beasiswa ini.
Menurut Mauidlotun Nisa, terdapat beberapa jalur penerimaan beasiswa LPDP. Beberapa mahasiswa telah diterima di perguruan tinggi terlebih dahulu, kemudian mengajukan Letter of Acceptance (LoA) sebelum mendaftar LPDP. Ada pula yang mendaftar LPDP lebih dahulu melalui Tes Potensi Akademik (TPA), dan setelah dinyatakan lolos, mereka diberikan waktu 1-2 tahun untuk mencari perguruan tinggi yang sesuai. Selain itu, ada mahasiswa yang sudah menjalani perkuliahan, kemudian mengajukan LoA ke perguruan tinggi sebelum mendaftar LPDP.
Pentingnya LoA dalam Seleksi LPDP
LoA menjadi faktor penting dalam seleksi LPDP karena dapat menggantikan tes akademik dan skolastik. Namun, tidak semua mahasiswa yang telah diterima di perguruan tinggi otomatis mendapatkan LoA. Seleksi tambahan di tingkat fakultas tetap dilakukan untuk memastikan kelayakan penerima beasiswa.
Berdasarkan informasi dari situs resmi LPDP https://lpdp.kemenkeu.go.id/en/beasiswa/umum/beasiswa-reguler-2025/ beasiswa LPDP akan mencangkup Dana Pendidikan dan Dana Pendukung. Dana pendidikina meliputi: Dana Pendaftaran, Dana SPP/Tuition Fee/Uang Kuliah Tunggal, Dana Tunjangan Buku, Dana Penelitian Tesis/Disertasi, Dana Seminar Internasional dan Dana Publikasi Jurnal Internasional, sedangkan untuk Dana Pendukung meliputi: Dana Transportasi, Dana Aplikasi Visa, Dana Asuransi Kesehatan, Dana Kedatangan, Dana Hidup Bulanan, Dana Lomba Internasional, Dana Tunjangan keluarga (khusus Doktor) dan Dana keadaaan darurat (jika diperlukan)
Penerima Beasiswa LPDP di MSKI
Pada tahun 2022, MSKI menerima 20 mahasiswa penerima Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP yang bekerja sama dengan Kementerian Agama. Beasiswa BIB LPDP atau LPDP-Kemenag merupakan skema beasiswa prestisius kolaborasi dari LPDP dan Kementerian Agama RI untuk masyarakat Indonesia yang ingin mengembangakan karir, pengalaman, dan jaringan kampus di dalam dan luar negeri. Melalui pendidikan formal degree maupun non degree. Pada tahun tersebut, mahasiswa mendaftar melalui seleksi di Kemenag tanpa harus mengikuti tes masuk di UIN. Beasiswa BIB LPDP merupakan kolaborasi LPDP dan Kemenag untuk mendukung pengembangan karir dan pengalaman akademik di dalam maupun luar negeri.
Di tahun 2023, MSKI kembali menerima lima mahasiswa penerima BIB LPDP, sementara pada 2024 tidak ada penerimaan. Namun, pada tahun 2025, satu mahasiswa MSKI berhasil mendapatkan beasiswa LPDP. Beberapa dosen Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) juga tercatat sebagai penerima beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi ke Amerika, Jerman, dan negara lainnya. Bahkan, beberapa dosen FAH turut menjadi pewawancara dalam seleksi LPDP di tingkat pusat.
Strategi Sukses Mendapatkan LoA dan Beasiswa LPDP
Mauidlotun Nisa menekankan bahwa selain memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi dan skor TOEFL yang baik, kepercayaan diri saat wawancara juga menjadi kunci keberhasilan dalam mendapatkan LoA. Banyak mahasiswa yang memiliki nilai akademik baik, tetapi kurang meyakinkan saat wawancara sehingga gagal memperoleh beasiswa.
“Ketika Anda yakin dengan kemampuan skolastik dan bahasa, persiapkan juga logika, Tes Potensi Akademik (TPA), serta sesuaikan dengan program beasiswa LPDP yang tersedia, seperti beasiswa santri atau reguler. Selain itu, dapatkan rekomendasi dari tokoh atau akademisi yang relevan, siapkan esai yang kuat, dan tunjukkan kontribusi nyata yang bisa Anda berikan untuk bangsa,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegagalan dalam satu seleksi bukanlah akhir dari segalanya. “Jika gagal sekali, jangan putus asa. Coba lagi dan persiapkan diri lebih baik,” tutupnya.
Dengan berbagai peluang dan strategi yang telah dijelaskan, mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora diharapkan dapat mempersiapkan diri lebih matang dalam menghadapi seleksi LPDP serta berkontribusi bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Penulis: Putri Yasmin Azzahra