Bahasa dan Sastra Arab

Document
Kriteria Penerimaan

Sebagai bagian dari UIN Jakarta, FAH menyelenggarakan penerimaan mahasiswa baru melalui sistem penerimaan universitas untuk program sarjana dan pascasarjana. Dalam sistem penerimaan ini, FAH memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh calon mahasiswa di Indonesia dan luar negeri untuk menjadi mahasiswa FAH. Calon siswa berasal dari pesantren, MA, SMA, dan SMK. FAH, dalam hal ini, UIN Jakarta, menyeleksi seluruh calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik.

Berikut ini adalah beberapa penerimaan untuk siswa lokal FAH:

  1. Seleksi Nasional (SNMPTN), diselenggarakan oleh LTMPT Kemendikbud, yang menyeleksi mahasiswa berdasarkan transkrip akademik dan prestasi mahasiswa.
  2. Perekrutan Berbasis Kinerja (SPAN-PTKIN), diselenggarakan oleh Kemenag, yang menyeleksi mahasiswa berdasarkan transkrip akademik dan prestasi mahasiswa.
  3. Rekrutmen Antar Perguruan Tinggi (SBMPTN) yang diselenggarakan oleh Pusat Manajemen Pengujian Pendidikan Kementerian Riset dan Teknologi yang menerapkan Tes Berbasis Komputer (UTBK).
  4. Ujian Penerimaan Perguruan Tinggi Islam Negeri (UM-PTKIN) yang diselenggarakan oleh Kemenag menggunakan Sistem Seleksi Elektronik (SSE).
  5. Seleksi Mahasiswa Mandiri (SMM) yang diselenggarakan oleh SMM PTN-BARAT yang menerapkan Tes Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
  6. Rekrutmen Lokal (SPMB-Mandiri), diselenggarakan oleh UIN Jakarta, yang memanfaatkan Electronic Selection System (SSE).
Penerimaan

 

UIN Jakarta menawarkan enam program untuk penerimaan sarjana:

  1. Reguler: Program ini terbuka untuk semua calon mahasiswa yang memenuhi persyaratan minimum. Siswa harus mendaftar dan mengikuti ujian masuk UIN Jakarta
  2. Prestasi: Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang memiliki prestasi non-akademik di bidang olahraga, seni, qari’ah/qari’ah, tahfidz al-Qur’an/Qira’atul Kutub. Siswa harus menyerahkan transkrip akademik dan dokumentasi prestasi mereka.
  3. Talent Scouting (Kerjasama Sekolah): Program ini terbatas pada sekolah-sekolah yang telah mengajukan dan menjalin kerjasama dengan UIN Jakarta. Proses seleksi didasarkan pada prestasi akademik siswa di sekolah masing-masing.
  4. Kesetaraan Kesempatan Belajar: Program ini didasarkan pada nilai akademik rapor untuk calon siswa yang berasal dari daerah yang diklasifikasikan sebagai daerah terbelakang, perbatasan, dan terluar, serta minoritas.
  5. Beasiswa BLU: Program ini untuk penerima beasiswa BLU UIN Jakarta di 4 Program Studi yang ditentukan dan kerjasama beasiswa dengan institusi lain.
  6. Mahasiswa Internasional: Program ini diperuntukkan bagi calon mahasiswa internasional melalui ingkata bilateral antara pemerintah Indonesia dengan negara lain, atau melalui program ingkata non-bilateral. Kandidat akan mengikuti ujian tertulis yang diadakan di Kampus UIN Jakarta.

 

Setiap tahunnya, jumlah mahasiswa yang berminat belajar di FAH cenderung meningkat. Sebagaimana disebutkan pada poin 1, panitia UIN Jakarta secara langsung mengkoordinasikan pendaftaran masing-masing program studi daripada membukanya secara mandiri. Dalam proses seleksi calon mahasiswa, UIN Jakarta tidak melakukan diskriminasi terhadap suku, agama, ras, atau latar belakang calon mahasiswa. Meskipun mayoritas mahasiswa UIN Jakarta beragama Islam, ada juga mahasiswa non-Muslim yang belajar di UIN Jakarta, termasuk FAH.

 

Calon mahasiswa dari seluruh Indonesia mengikuti seleksi masuk tanpa membedakan jenis kelamin, agama, ras, suku, kedudukan ingka, atau ingkat kemampuan ekonomi. Proses seleksi mempunyai prinsip-prinsip yang adil, transparan, tidak diskriminatif, kredibel, efisien, dan akuntabel. Prinsip-prinsip ini diwujudkan dalam beberapa cara—pertama, keadilan. Seleksi penerimaan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh calon mahasiswa untuk memilih program studi sesuai minat dan bakatnya. Proses seleksi juga menggunakan sistem penilaian yang obyektif dan terstandarisasi untuk menilai hasil tes. Kedua, transparan. Seleksi penerimaan memberikan informasi yang lengkap dan tepat tentang persyaratan, prosedur pendaftaran, jadwal kegiatan, biaya pendaftaran, pilihan program studi, prosedur pengumuman, dan mekanisme penyelesaian sengketa. Informasi ini dapat diakses melalui situs resminya. Ketiga, tidak diskriminatif. Seleksi penerimaan tidak membatasi pendaftaran berdasarkan asal sekolah, latar belakang ingkatan, atau prestasi akademik sebelumnya. Proses seleksi juga menyediakan fasilitas unik bagi peserta berkebutuhan khusus, seperti mereka yang mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, atau bicara. Keempat, kredibel: seleksi penerimaan menggunakan CBT dengan sistem keamanan dan pengawasan ketat. Proses seleksi juga bekerja sama dengan lembaga independen untuk melakukan audit mutu dan evaluasi pelaksanaan ujian. Kelima, efisien. Seleksi penerimaan mengoptimalkan teknologi informasi untuk menyederhanakan proses pendaftaran, pembayaran, penyerahan kartu peserta tes, pelaksanaan ujian, pengolahan data hasil tes, dan pengumuman kelulusan. Keenam, akuntabel: seleksi penerimaan bertanggung jawab untuk melaksanakan ujian di bawah standar kualitas dan etika pengadaan. Proses seleksi juga menyediakan mekanisme penyelesaian protes bagi peserta yang merasa dirugikan atau tidak puas dengan hasil ujian.

Mahasiswa baru wajib mengikuti program induksi yang disebut PBAK di ingkat universitas, fakultas, dan program studi; memperkenalkan kehidupan kampus serta budaya akademik dan mahasiswa. Program induksi 30 jam terdiri dari informasi tentang fakultas, program studi, dan dosen. Program tambahan juga mencakup kode etik students, dan moderasi beragama. Moderasi beragama adalah komitmen bersama untuk menjaga keseimbangan di mana setiap anggota masyarakat, terlepas dari suku, etnis, agama, dan pilihan politik harus bersedia untuk menghormati satu sama lain, dan belajar untuk melatih diri dalam mengelola dan mengatasi perbedaan di antara mereka.

 

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KONSISTENSI PENERIMAAN

 Nilai kelulusan untuk masuk program studi di FAH ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor nomor 434 tahun 2022. Siswa harus lulus atau skor kompetensi di atas batas yang ditentukan dalam bidang-bidang berikut: Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Potensi Akademik, Matematika, dan Ilmu Sosial. Tabel berikut menunjukkan sebaran kompetensi masing-masing program studi di FAH.

Table. 2.4.1. Distribusi Kompetensi dalam Penerimaan

Study Program

 

RE

Indonesian Language

 

English

Academic Potential

 

Maths

Social Science

 

Total

ALL

20

15

15

15

15

20

100

IHCi

20

15

15

15

20

15

100

TRA

20

15

15

15

15

20

100

LS

20

15

15

15

15

20

100

EL

20

15

30

15

10

10

100

IHCu

20

15

15

15

15

20

100

 

Tabel 2.4.1. Distribusi Kompetensi dalam Penerimaan menampilkan skor distribusi kompetensi yang digunakan dalam proses penerimaan untuk setiap program studi dalam FAH. Setiap program mengevaluasi pelamar di enam bidang: RE, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Potensi Akademik, Matematika, dan Ilmu Sosial, dengan skor total 100 poin. Semua program mengalokasikan 20 poin untuk RE dan masing-masing 15 poin untuk Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Potensi Akademik. Perbedaan muncul dalam Matematika dan Ilmu Sosial; misalnya, IHCi mengalokasikan 20 poin untuk Matematika dan 15 untuk Ilmu Sosial, sedangkan EL menekankan bahasa Inggris dengan 30 poin tetapi hanya mengalokasikan 10 poin untuk Matematika. Distribusi ini mencerminkan penekanan spesifik yang diberikan setiap program pada kompetensi tertentu berdasarkan fokus akademisnya.

Tabel berikut menunjukkan jumlah pelamar, mahasiswa yang diterima, dan selektivitas untuk setiap program studi di FAH:

Table. 2.4.2 Tingkat Penerimaan Mahasiswa Baru FAH Tahun 2022

No

Study Program

Applicants

Admitted Students

Ratio

1

ALL

3898

140

1:28

2

IHCi

2006

140

1:14

3

TRA

296

105

1:3

4

LS

1539

140

1:11

5

EL

1815

140

1:13

6

IHCu

48

14

1:4

 

Tabel 2.4.2 Angka Penerimaan Mahasiswa Baru FAH Tahun 2022 memberikan gambaran jumlah pelamar, mahasiswa yang diterima, dan rasio penerimaan setiap program studi dalam FAH tahun 2022. Program ALL menerima jumlah pelamar tertinggi dengan 3.898, menerima 140 siswa, sehingga menghasilkan rasio kompetitif 1:28. Program IHCi diikuti dengan 2.006 pelamar dan jumlah siswa yang diterima sama, sehingga menghasilkan rasio 1:14. Program LS memiliki 1.539 pelamar dengan rasio 1:11, sedangkan EL menerima 1.815 pelamar dengan rasio 1:13. Program TRA memiliki 296 pelamar dan menerima 105 siswa, sehingga menghasilkan rasio 1:3. Program IHCu memiliki pelamar paling sedikit, yaitu 48 orang, dan menerima 14 siswa, sehingga rasio penerimaannya 1:4. Rasio-rasio ini mencerminkan selektivitas dan permintaan untuk setiap program, dengan ALL menjadi yang paling kompetitif.
Hasil Pembelajaran
Isi Konten Disini
Pengajaran
Isi Konten Disini
Prosedur Pembelajaran dan Penilaian
Isi Konten Disini
Tingkat Kelulusan, Peluang Belajar
Isi Konten Disini
Informasi Pekerjaan Lulusan
Isi Konten Disini