Alfida Marifatullah, Alumni SPI FAH, Tembus Dua Kampus Inggris
Alfida Marifatullah, Alumni SPI FAH, Tembus Dua Kampus Inggris

Ciputat, (14/6/2023). Kabar membanggakan hadir dari Alfida Marifatullah, salah satu alumni dari program studi Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, angkatan 2013. Kabarnya, kini Alfida diterima beasiswa LPDP di King’s College London dan Lancaster University jurusan Digital Humanities. Tim Jurnalis FAH UIN Jakarta secara eksklusif mewawancarai Alfida yang membagikan pengalaman dan perjuangannya.

 

Alfida berpose saat wisuda UIN Jakarta

 

Tidak pantang menyerah, itulah Alfida. Sebelumnya ia melamar beasiswa ke Turki, China, Korea, dan Thailand, serta tiga kali mengikuti seleksi beasiswa LPDP, namun belum membuahkan hasil optimal. Alfida tidak menyerah dan terus berjuang. Ia mengungkapkan bahwa belajar untuk beasiswa LPDP membutuhkan keseriusan. Prosesnya memerlukan persiapan yang intensif, termasuk memahami tipe soal, logika, dan tingkat kesulitan. Alfida juga menekankan pentingnya persiapan wawancara dan latihan secara kontinyu.

 

Alfida kemudian berhasil memilih jurusan yang saat ini dibutuhkan Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi dan misi pemerintah dalam menjalankan Smart Society 5.0. Alfida juga menekankan bahwa beasiswa LPDP memiliki kuota penerimaan yang banyak, namun para pendaftar harus mampu bersaing dengan kemampuan dan persiapan yang matang. Baginya, memiliki tujuan yang kuat untuk membangun negeri juga menjadi faktor penting.

 

Alfida juga berbagi rencana dan harapannya setelah menyelesaikan studi di luar negeri. Ia ingin mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk membantu adik-adik dari jurusan sejarah di Indonesia. Dalam pandangannya, ilmu digital humanities dapat mengembangkan keterampilan praktis yang dapat bersaing di dunia kerja.  

 

“Endingnya, selain jadi dosen, aku bisa bikin aplikasi. Karena aku udah kompak sama dosen di Lancaster yang punya aplikasi, yang bisa aku bikin nantinya di Indonesia. Harapannya aku bisa ngembangin aplikasi yang bermanfaat. Engga cuma untuk mahasiswa tetapi juga untuk masyarakat Indonesia pada umumnya,” sambung Alfida memaparkan misinya.

 

Alfida berhasil diterima pada dua kampus terkenal di Inggris

 

Alfida juga memberikan pesan untuk mahasiswa dan calon lulusan yang ingin melanjutkan studi di luar negeri. “Studi ke luar negeri itu bukan suatu hal yang mudah untuk didapatkan butuh perjuangan. Apalagi untuk anak-anak yang dari fakultas ilmu budaya atau jurusan-jurusan yang humanities study, itu engga mudah didapetin. Karena trend di Indonesia sekarang fokusnya bukan di bidang humanities kan, tapi lebih ke orientasi pengembangan ekonomi. Penting mengenai bagaimana caranya kita bisa menyandingkan dan melihat peluang sebagai orang-orang humanities study, untuk berkolaborasi dengan bidang lainnya,” kata Alfida.

 

Sebagai penutup, Alfida mengingatkan pentingnya berani keluar dari zona nyaman dan mengambil bagian dalam kegiatan nasional maupun internasional untuk meningkatkan pengalaman dan meningkatkan kesempatan meraih beasiswa. Semoga beruntung! Semoga lahir Alfida-Alfida lainnya yang studi ke luar negeri!

 

Kontributor: Evrilia Aditha Sausan

 

Editor: Faizal Arifin