Ukir Prestasi Gemilang, Dua Mahasiswi Sastra Inggris FAH UIN Jakarta Raih Juara di ADIA International Festival 2025
Tangerang Selatan, Berita FAH Online – Kabar membanggakan datang dari dua mahasiswi Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Mereka adalah Zahara Tsabilla Ikhrima dan Hasna Aliyah, mahasiswi semester 4, yang sukses menorehkan prestasi di ajang Lomba Pidato Bahasa Inggris ADIA International Festival 2025 . Zahara meraih Juara 1, sementara Hasna berhasil membawa pulang gelar Juara Harapan 3 (https://fab.uinsaid.ac.id/pengumuman/hasil-lomba-adia-international-festival-2025/)
Melalui wawancara daring, Zahara mengungkapkan rasa syukur atas gelar Juara 1 yang diraihnya. Kemenangan ini terasa spesial setelah ia sempat down akibat belum meraih juara di dua kompetisi sebelumnya. "Alhamdulillah, aku senang banget dan bersyukur bisa dapat juara satu," ungkap Zahara, menunjukkan semangat pantang menyerahnya.
Senada, Hasna Aliyah juga mengungkapkan rasa senang dan syukurnya atas Juara Harapan 3. Ia tidak berkecil hati, karena menganggapnya sebagai buah dari usaha keras. Pengalaman sebelumnya di lomba serupa justru memberinya pemahaman tentang tips dan trik. Keduanya dimotivasi oleh keinginan untuk belajar hal baru, mencari pengalaman, serta mendapatkan sertifikat yang bermanfaat bagi masa depan.
Proses persiapan mereka juga penuh tantangan. Zahara melakukan persiapan 'senyap', berfokus pada penyusunan materi pidato. Hasna pun menghadapi kesulitan saat membuat teks pidato yang menarik dan proses perekaman video yang seringkali memakan banyak percobaan. "Kuncinya bismillah dan sabar," tutur Hasna.
Pidato Zahara berjudul "Empowering Society Through Digital Media", mengajak audiens memanfaatkan media digital sebagai wadah penyebaran informasi positif dan motivasi, bahkan mengaitkan pesannya dengan lirik lagu "Fight Song". Sementara itu, inti pidato Hasna menitikberatkan pada peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki suara kuat di media sosial, dan mengajak mereka untuk mengubah pandangan terhadap media sosial dari sekadar mencari kesenangan menjadi menyebarluaskan hal yang bermanfaat.
Menurut kedua mahasiswi, kunci kemenangan adalah performa maksimal, percaya diri, dan memahami kriteria penilaian. Mereka juga menekankan pentingnya menikmati proses dan melibatkan audiens, bahkan dalam format daring. Dukungan terbesar datang dari diri sendiri, orang tua, guru, dan dosen.
Sebagai penutup, Zahara dan Hasna sama-sama menyampaikan pesan inspiratif: jangan takut mencoba, berani gagal, terus belajar, dan yang terpenting adalah konsistensi. "It is better to fail than never try at all," pesan Zahara. Hasna menambahkan, "Latihan yang konsisten, percaya diri, dan membawa pesan yang bermakna itulah kunci utamanya. Terus belajar, jangan bandingkan diri dengan orang lain, dan nikmati prosesnya. Semangat!"
Penulis: Hera Awan Sawila