Seminar dan Bedah Buku: Menggugah Kesadaran Sejarah, Solidaritas, dan Masa Depan Palestina
Ciputat, Berita FAH Online – Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam (Prodi SPI) dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) SPI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta sukses menggelar seminar dan bedah buku dengan tema “Menggugah Kesadaran Sejarah, Solidaritas, dan Masa Depan Palestina”. Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) hasil kerja sama antara Prodi SPI dengan Aqsa Working Group (AWG) yang bertujuan untuk memperkuat solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina. BSP tahun ini merupakan kali kedua yang digelar Prodi SPI dan AWG di kampus FAH setelah tahun 2023 yang lalu sukses menggelar acara BSP dengan menghadirkan Dubes Palestina, Dr. Zuhair al-Shun. Acara seminar dan bedah buku yang diselenggarakan pada hari Kamis, 5 Desember 2024/4 Jumadil Tsani 1446 H ini bertepatan dengan hari pembebasan Baitul Maqdis oleh Amirul Mukminin Umar bin Khattab dari tangan Romawi pada abad ke-16 H. Narasumber yang dihadirkan dalam acara ini merupakan para aktivis sekaligus penulis buku-buku Palestina, di antaranya Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A (Ketua MUI Bidang Hubungan Internasional dan Guru Besar Sejarah Islam FAH UIN Jakarta), Dr. Fahmi Salim, Lc., M.A. (Direktur Baitul Maqdis Institute dan Ketua Forum Dai dan Mubaligh Azhari Indonesia), Ust. Ali Farkhan Tsani (Jurnalis Senior MINA News dan perwakilan AWG) dan dimoderatori oleh Satria Tamami, S.Hum, fresh graduated Prodi SPI yang menulis skripsi tentang Palestina.
Sambutan diawali oleh ketua panitia pelaksana, Ahmad Khafi Rizal dan dilanjutkan oleh Siti Khairunnisa perwakilan dari HMPS SPI. Dalam sambutannya menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah sebagai bentuk solidaritas mahasiswa SPI terhadap perjuangan rakyat Palestina. Siti menyampaikan persoalan Palestina tidak hanya sebatas isu politik, tetapi merupakan persoalan kemanusiaan global yang harus menjadi perhatian semua pihak.
Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Ketua Prodi Sejarah dan Peradaban Islam Dr. Zakiya Darojat, M.A yang menegaskan bahwa perjuangan untuk membela dan mendukung Palestina adalah perjuangan abadi umat Islam. “Pembelaan terhadap Palestina bukan hanya ditujukan untuk membela rakyat Palestina saja, akan tetapi merupakan bentuk dari pembelaan terhadap nilai-nilai solidaritas kemanusiaan, keadilan dan hak asasi manusia yang sudah tercabik- cabik sekian lama di Palestina. Pembelaaan terhadap Palestina adalah perjuangan abadi dan tidak akan berhenti sampai Palestina meraih kemerdekaannya. Palestina adalah bumi para nabiyullah, dan tempat suci umat Islam, karena di sanalah Baitul Maqdis berada di mana terdapat Masjidil Aqsha yang menjadi tempat transit Rasulullah SAW saat melakukan isra mi'raj dan menjadi qiblat pertama Umat Islam" tuturnya. Dr. Zakiya juga menegaskan bahwa cara kita menyuarakan keadilan untuk Palestina bisa dengan berbagai cara dan bentuk, antara lain melalui kegiatan-kegiatan akademik seperti ini,” ungkapnya
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh wakil dekan III Bidang Kerjasama Prof. Usep Abdul Matin, S.Ag., M.A., M.A., Ph.D, yang menyoroti pentingnya kesadaran sejarah, politik identitas, dan popularitas media dalam membentuk persepsi tentang Palestina. Ia juga menyebutkan bahwa kerjasama antara FAH dan AWG telah mempererat hubungan akademik UIN Jakarta dengan isu-isu kemanusiaan Palestina.
Sambutan Dekan FAH Dr. Ade Abdul Hak, M.Hum menekankan kontribusi akademisi dalam bentuk pemikiran. “Semoga buku-buku ini menjadi sumber wawasan dan simbol perjuangan intelektual untuk Palestina,” ungkapnya
Selanjutnya sambutan dari pihak AWG diwakili pembina AWG yaitu Bapak K.H Imam Yakhsyallah Mansur, M.A yang menekankan pentingnya membaca buku atau literasi tentang Palestina khususnya di kalangan generasi muda Islam. Bahkan lahirnya negara Zionis Israel diinspirasi dari buku, ujarnya
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber yang memberikan beragam wawasan penting selama seminar:
Prof. Sudarnoto Abdul Hakim menyoroti pentingnya literasi sejarah dalam memahami isu Palestina. Ia mengingatkan bahwa rendahnya tingkat literasi dapat membuat masyarakat mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan. “Konteks sejarah, politik identitas, dan popularitas media sangat memengaruhi persepsi terhadap Palestina. Oleh karena itu, literasi menjadi kunci,” ujarnya.
Narasumber kedua Dr. Fahmi Salim memaparkan pentingnya membangun kesadaran tentang hubungan erat antara Baitul Maqdis dan Nusantara. Ia mendorong kementerian terkait untuk menyisipkan materi ini ke dalam kurikulum pendidikan Islam di Indonesia. “Pembebasan Palestina memerlukan perjuangan ilmu pengetahuan dan politik. Semua ini berawal dari membebaskan pikiran terlebih dahulu,” jelasnya.
Ust. Ali Farkhan Tsani mengulas buku yang ia tulis bersama Imam Yakhsyaallah tentang hubungan historis Indonesia dan Palestina. Ia menegaskan bahwa hubungan ini telah terjalin sejak abad ke-15 melalui jalur perdagangan dan dakwah Islam. Bangsa Palestina melalui para ulamanya menjadi pendukung utama kemerdekaan Indonesia justru di saat mereka sendiri masih dalam kondisi tertindas, katanya, seraya menyerukan pentingnya dukungan budaya dan literasi bagi Palestina.
Acara ini juga diwarnai aksi solidaritas berupa donasi spontan dari peserta, termasuk sumbangan langsung dari dosen FAH. Selain itu, buku-buku yang dibahas dalam seminar ini, seperti karya Dr. Fahmi Salim berjudul Taufan al-Aqsha dan Ust. Ali Farkhan Tsani yang berjudul Hubungan Indonsia & Palestina, diharapkan dapat membuka wawasan baru tentang perjuangan rakyat Palestina.
Seminar ini menjadi momen refleksi mendalam bagi seluruh peserta. Prof. Usep Abdul Matin, Wakil Dekan III FAH, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi Prodi SPI FAH dan AWG dalam menggelar acara ini. “Kegiatan seperti ini mempererat hubungan kita dengan Palestina dan memperkuat kemampuan akademik mahasiswa,” ungkapnya.
Acara ditutup dengan pembacaan doa untuk rakyat Palestina dan ajakan untuk terus menyuarakan keadilan hingga Palestina mencapai kemerdekaan penuh.
(Sumber Foto: Youtube: Al Jama'ah TV )