Prof. Gorky: Tak Masalah Memulai Publikasi di Usia 52 Tahun!
FAH NEWS – 09/05/23 – Tidak ada kata terlambat untuk publikasi ilmiah bagi dosen dan mahasiswa. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Maximus Gorky Sembiring, M.Sc, sebagai narasumber pada acara Halal bi Halal Civitas Akademik Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) sekaligus Workshop Percepatan Publikasi di Jurnal Ilmiah.
Prof. Gorky merupakan pimpinan dan dosen di Universitas Terbuka, ia juga merupakan pemegang 12 best paper awards selama kurun 2013-2019 di tingkat Internasional. Beberapa best paper didapatkan dari Asian Association of Open Universities (AAOU, 2014-2017: Hong Kong, Malaysia, Filipina, Indonesia), International Council for Open and Distance Education (ICDE, 2013 & 2015: China & Afrika Selatan), serta awards dari Educational Technology World Conference / American Educational and Communication Technology (ETWC/AECT, 2016, Indonesia). Berbagai pengalaman tersebut mengantarkannya untuk menjadi narasumber yang kompeten, termasuk dalam kegiatan yang diadakan pada Selasa, 9 Mei 2023 mengenai workshop publikasi dengan menyampaikan berbagai materi penting.
Pria yang menjabat Secretary General, Asian Association of Open Universities ini juga menekankan pentingnya silaturahmi, dalam konteks kolaborasi, baik sesama dosen, antar lembaga atau kampus maupun kolaborasi internasional. Silaturahmi dapat memelihara hubungan profesional dengan akademisi yang relevan. ”Kemudian dalam menulis dan penelitian memang harus dipaksa dari diri sendiri. Persaingan jumlah dosen yang ingin mewujudkan takdirnya menjadi profesor wajib menonjol dan ’nongol dari kerumunan’ dengan menunjukkan prestasi akademik,” ujar Profesor lulusan Universitas Negeri Jakarta ini.
Prof. Gorky juga menyampaikan tiga tips jitu artikel publikasi ilmiah ’anti tolak’ dengan cara berkolaborasi. Tiga tips yang perlu dilakukan diantaranya; pertama, pilih mitra yang tepat serta pastikan mereka memiliki keterampilan dan keahlian yang saling melengkapi, kemudian pastikan publikasi berkualitas tinggi melalui kontribusi optimal dari tiap pihak. Kedua, tetapkan ekspektasi dengan jelas, hindari kesalahpahaman dan pastikan semua anggota tim berada pada tingkat kesetaraan yang sama. Ketiga, jalin komunikasi secara efektif, pastikan tiap anggota memiliki kesempatan berkontribusi dan membuat keputusan juga secara kolaboratif.
Dalam Workshop ini dirinya juga menyampaikan beberapa tips menaklukkan reviewer. Pertama, dengan mengungkapkan fenomena yang baru sehingga muncul novelty. Kedua, buatlah pembaca atau reviewer penasaran dengan temuan riset sehingga terkesan. Ketiga, isi tulisan wajib mengandung manfaat. Dan keempat, tulisan yang menarik akan membuat pembaca merasa rileks jika ada rasa keterkaitan dan merasa ketagihan. “Memberi tahu apa yang kita ketahui, bukan memberi tahu apa yang sudah diketahui dari penulis lainnya.” tambahnya.
Pada sesi terakhir, sosok yang pernah mengunjungi ratusan kota di dunia berkat riset-risetnya, menyampaikan beberapa poin penting dalam prinsip hidup agar produktif. ”Teruslah berikhtiar agar bermanfaat untuk orang lain. Jika ada tantangan teroboslah jangan mundur! Jika ingin kaya maka investasikan waktumu sebagai bayaran. Kesuksesan orang harus kita cemburui prosesnya, bukan hasilnya saja. Semua halangan dan kegagalan adalah jalan menuju kesempurnaan,” tutupnya sambil memotivasi para peserta karena memulai publikasi sejak berusia 52 tahun, dan masih tetap produktif hingga kini.
Kontributor: Mustasyifa Fauziah
Editor: Akhmad Yusuf & Faizal Arifin