PNLS: Beasiswa Bergengsi Studi Bahasa Arab di UIN Jakarta
FAH NEWS – Peminatan studi Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mendapat atensi lanjutan dari kampus. Kali ini UIN Jakarta melalui lembaga filantropi Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menginisiasi sebuah program beasiswa bernama Professor Nabilah Lubis Scholarship (PNLS). Program ini merupakan hasil kerja sama antara STF UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Prof. Nabilah Lubis dan Prof. Amany Burhanuddin Umar Lubis, selaku Rektor UIN Jakarta. Program beasiswa PNLS dirilis pada akhir Desember 2021. Adapun tujuan dari program ini adalah untuk menguatkan pengembangan studi Bahasa Arab di lingkungan UIN Jakarta.
Sejak dirilis informasi pendaftaran beasiswa PNLS, banyak mahasiswa yang tertarik untuk mendaftarkan dirinya. Syarat kualifikasi yang diberikan oleh beasiswa ini memang relatif mudah dan tidak sulit prosesnya. Diantaranya; penerima dari kalangan mahasiswa S1/S2 program studi Bahasa Arab, nilai IPK minimal 3,25, serta tidak sedang menerima beasiswa lain. Ada pun mahasiswa S1 dibatasi dari semester 4 hingga 8. Setidaknya jumlah mahasiswa pendaftar pertama sekitar 162 orang dengan proses seleksi cukup ketat sehingga menyisakan 8 orang penerima. Tahap seleksi berupa tahap pengumpulan berkas yang sudah divalidasi dan tahap wawancara. Mahasiswa penerima beasiswa PNLS dari tingkatan S1/S2 berjumlah 8 orang dengan rincian 6 mahasiswa S1 dan 2 mahasiswa S2. Berikut nama penerima beasiswa PNLS; Lutfi Laeli Nur Afita (MBSA), Ikhlashul Amalludin (MBSA), Nikita Ayatullah Qoshyy Asy-syifa Heart (BSA), Muizzudin (MBSA), Mufidatin Farikhah (MBSA), Maulida Pitriyah (MBSA), Eka Dewi Mutiara (BSA), dan Siti Nurwafa (Tarjamah).
Menurut salah satu penerima beasiswa PNLS, Muizzudin, target capaian yang harus dihasilkan oleh penerima beasiswa adalah seorang awardee harus dapat mengembangkan kajian Bahasa Arab di lingkungan UIN Jakarta. “Para penerima beasiswa yaitu mahasiswa yang fokus pada kajian Bahasa Arab, baik mahasiswa S1 maupun S2. Dari beasiswa ini kita diharapkan menjadi ilmuwan dalam bidang Bahasa dan Sastra Arab, mengikuti jejak Prof. Nabilah Lubis yang karyanya berkontribusi penting bagi kajian Islam,” ungkap mahasiswa semester 6 BSA itu. Tidak dipungkiri bahwa kajian bahasa Arab selalu melekat dengan kajian Islam atau sebaliknya. Target capaian ini juga mencoba mencetak kader pengkaji studi Islam secara tidak langsung melalui literatur kebahasaan, Bahasa Arab.
Perlu diketahui, rekam jejak Prof. Nabilah Lubis terhadap perkembangan studi bahasa Arab di UIN Jakarta memiliki kontribusi besar yang signifikan. Salah satu jasa besar yang pernah disumbangkan kepada universitas adalah mencetuskan mata kuliah Filologi pada kajian Bahasa dan Sastra Arab. Peran besar Prof. Nabilah Lubis dalam bidang Filologi mampu menyulap UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi pusat penelitian filologi atau naskah kuno, bahkan melahirkan beberapa tokoh penting. Salah satu tokoh terkemuka filologi hasil didikannya, dan menjadi satu-satunya profesor Filologi Islam di Indonesia adalah Prof. Oman Fathurahman.
Selain mahasiswa prodi BSA, mahasiswa dari prodi lain yang masih dalam satu rumpun studi Bahasa Arab yang berhasil lolos seleksi beasiswa adalah Siti Nurwafa, mahasiswi prodi Tarjamah. Ia mengungkapkan salah satu target yang harus dicapai adalah ikut mengembangkan kajian pada fakultas mahasiswa penerima berasal. “Mahasiswa penerima beasiswa ini bisa terus mengembangkan ilmu-ilmu yang ada di fakultas atau di jurusannya,” terang Wafa saat wawancara melalui Zoom pada Senin (20/6/2022). Berbeda dengan penerima beasiswa dari kalangan mahasiswa semester 8, mahasiswa semester 6 dan pascasarjana mempunyai tuntutan agar mampu menyusun proposal skripsi atau proposal tesis saat menerima beasiswa PNLS.
[caption id="attachment_7782" align="alignright" width="555"] Foto Bersama dengan Prof Nabilah Lubis saat pertemuan dengan para penerima beasiswa di kediaman beliau.[/caption]
Para penerima beasiswa PNLS terkesan saat mendengarkan nasehat serta motivasi dari Prof. Nabilah Lubis ketika mengadakan pertemuan di rumahnya. Kisah perjuangan mulai dari aspek akademik hingga proses perantauan dari Timur Tengah sampai menetap di Indonesia membangkitkan darah muda mahasiswa. Di balik sosok hebat Prof. Nabilah Lubis, ternyata banyak kalangan akademisi, baik dosen atau mahasiswa yang mengidolakan sosoknya. Seluruh penerima beasiswa PNLS termasuk golongan yang beruntung karena dapat bertemu dan menyapa langsung Prof. Nabilah Lubis di kediamannya.
Hal ini memiliki kesan khusus dan pengalaman tersendiri bagi Eka Dewi Mutiara, mahasiswi semester 8 BSA. “Alhamdulillah dengan menerima beasiswa ini membantu saya dalam meringankan pembayaran UKT saya, dan alhamdulillah karena beasiswa ini saya dapat secara langsung bertemu dengan Prof. Nabilah Lubis dan mendapat wejangan serta motivasi-motivasi dari kisah hidup beliau,” jawab Mutiara saat ditanya melalui pesan singkat Whatsapp pada Senin (20/6/2022).
Kontributor: Abdurrahman Ad-Dakhil
Editor: AY