MSKI dan DSPI Undang Guru Besar Sejarah Pendidikan UGM Untuk Soroti AI Dalam Riset Sejarah
MSKI dan DSPI Undang Guru Besar Sejarah Pendidikan UGM Untuk Soroti AI Dalam Riset Sejarah

Tangeran Selatan, Berita Online FAH, Rabu 8 Oktober 2025, bertempat di Ruang Meeting Utama Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diselenggarakan Workshop Akademik dengan tema “Artificial Intelligence dan Riset Sejarah.” Kegiatan ini merupakan kerja sama Program Studi Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam (MSKI) serta Program Doktor Sejarah Peradaban Islam (DSPI) Fakultas Adab dan Humaniora.

Workshop tersebut menghadirkan Prof. Dr. Agus Suwignyo, M.A., Guru Besar Sejarah Pendidikan dari Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, sebagai narasumber utama. Acara dimoderatori oleh Dr. Awalia Rahma, M.A., serta Prof. Jajat Burhanudin, M.A. dan Dr. Mauidlotun Nisa, M.Hum. selaku host kegiatan.

Acara dibuka oleh Dr. Awalia Rahma, M.A., sebagai moderatoe kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Prof. Agus Suwignyo yang berstatement di awal “relevansi kecerdasan buatan dalam riset sejarah, khususnya dalam menghadapi tantangan historisisme di era post-truth”. Dalam paparannya, Prof. Agus menjelaskan bahwa posisi peneliti sejarah terhadap perkembangan AI dapat dipahami dalam tiga ranah utama, yakni sebagai metode riset, sebagai objek riset, dan sebagai outlet hasil penelitian.

Diskusi berlangsung hangat dan mendalam, dengan antusiasme tinggi dari para peserta yang menyoroti persoalan etika, validitas data, serta batas-batas penggunaan AI dalam konteks akademik dan historiografi. Melalui kegiatan ini, para peserta memperoleh pemahaman baru bahwa AI tidak hanya digunakan sebagai alat bantu teknologis, namun dapat digunakan pula sebagai ruang refleksi metodologis yang menuntut kepekaan historis dan tanggung jawab etis dari setiap peneliti.

Acara ditutup pada pukul 16.00 WIB oleh moderator, dengan penegasan bahwa pemanfaatan AI dalam penelitian sejarah harus dilakukan secara kritis dan proporsional, agar tetap berpijak pada prinsip dasar metodologi keilmuan sejarah.

Penulis: Gusman SA

MSKI 2

MSKI 1

Tag :