MSKI dan DSPI FAH UIN Jakarta Selenggarakan Workshop Akademik Bersama UKM: Perkuat Metodologi Riset dan Tradisi Keilmuan Mahasiswa Magister SKI dan Doktor SPI
Tangerang Selatan, Berita FAH Online — Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Workshop: Sharing in Islamic Thought, Research Methodology, and Academic Writing bagi mahasiswa Magister Sejarah Kebudayaan Islam (MSKI), dan Doktor Sejarah Peradaban Islam (DSPI) menghadirkan narasumber tamu Prof. Ahmad Sunawari Long dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) sebagai Adjunct Professor, pada Jum’at, 05 Desember 2025 di Ruang Kelas Dokror Sejarah Peradaban Islam Lantai 3 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kegiatan yang berlangsung interaktif ini bertujuan memperkuat kemampuan penelitian mahasiswa pascasarjana, khususnya dalam penguatan literature review, kerangka teori, serta praktik penulisan ilmiah yang sesuai standar jurnal internasional bereputasi.
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr. Ade Abdul Hak, M.Hum., menegaskan pentingnya penguatan metodologi riset untuk menciptakan lulusan yang adaptif dan kompetitif secara global.
“Mahasiswa Magister dan Doktor harus diarahkan pada kemampuan ilmiah yang tidak hanya kuat secara teori tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan. Melalui workshop ini, kita berharap terbentuk karakter peneliti yang kritis, inovatif, dan siap berkontribusi dalam peta akademik internasional,” ujarnya dalam sambutan.
Beliau juga menyampaikan bahwa kerja sama akademik dengan UKM merupakan upaya nyata FAH dalam menciptakan jaringan riset global dan mendorong peningkatan publikasi ilmiah bereputasi.
Dalam sesi pengantar, dosen Magister SKI Prof. Amir menegaskan pentingnya pendekatan luas dalam kajian sejarah bahwa sejarah tidak sebatas pada hafalan informasi, tetapi menyentuh aspek gerakan sosial, budaya, hingga dinamika masyarakat. Beliau juga menambahkan bahwa mahasiswa harus menguasai berbagai pendekatan metodologis dalam penelitian. Secara umum, dalam menafsirkan fenomena lokal, mahasiswa perlu mempertimbangkan konteksnya, sehingga tidak selalu terpaku pada teori Barat secara mentah.
Kegiatan dilanjut dengan pemaparan dari Prof. Ahmad Sunawari Long. Dalam penyampaian materinya, Prof. Sunawari Long memberikan banyak penguatan konseptual dan teknis penelitian, terutama pentingnya literature review dan pencarian gap of study.
Beberapa poin penting yang beliau tekankan adalah Literature review dapat memanfaatkan sumber terindeks Scopus dan dukungan teknologi seperti AI. Kemampuan mahasiswa S2 dan S3 dalam memperoleh data, menganalisis, dan mengulas artikel ilmiah harus lebih matang dibanding S1, terutama dalam melihat kelebihan dan kekurangan artikel lain. Selain itu, Gap of study menjadi keharusan untuk menunjukkan kebaruan dalam riset.
Beliau menambahkan bahwa tidak ada penelitian yang sepenuhnya baru, namun inovasi pada teori, konsep, atau analisis itulah yang menjadi nilai kebaruan. Kemudian, Problem of the study adalah isu penelitian, bukan sekadar masalah teknis. Beliau juga menegaskan bahwa teori Barat tetap dapat digunakan untuk konteks penelitian peradaban lokal melalui proses integrasi, bukan penolakan total.
Satu poin penting dari penyampaian beliau bahwa kritik dalam akademik harus objektif dan ilmiah, bukan menyerang pihak atau teori tertentu. Beliau memperluas pendapatnya dengan memberikan gambaran baru bahwa artikel pada Scopus Q1 sangat menekankan kualitas analisis dan kejelasan research gap.
Beliau juga memperkuat pendapatnya dengan contoh salah satu budaya di Malaysia, yaitu budaya akademik yang sangat mendorong kelulusan tepat waktu (GOT), dalam hal ini dosen pembimbing dan mahasiswa akan memeproleh reward. Cara manajemen riset yang baik untuk mahasiswa harus terukur melalui milestone dalam Gantt Chart.
Dalam salah satu kutipannya, Prof. Sunawari menegaskan:
“Kebaruan tidak selalu berarti menemukan sesuatu yang belum pernah ada. Kebaruan itu adalah inovasi kita dalam mengembangkan teori dan pengetahuan yang sudah diwariskan. Di situlah kontribusi akademik kita diakui.” Prof. Ahmad Sunawari Long
Penyampaian materi berlangsung interaktif, ditutup sesi tanya jawab dengan antusiasme peserta.
Workshop ini diharapkan dapat memperkaya wawasan mahasiswa Magister SKI dan Doktor SPI dalam menulis tesis dan disertasi yang kuat secara metodologis dan memiliki kontribusi ilmiah yang signifikan. FAH menargetkan kegiatan serupa akan menjadi program berkelanjutan sebagai bagian dari peningkatan kualitas riset pascasarjana.
Dokumentasi:





