Maulida Pitriyah, Mahasiswi BSA Lolos Seleksi KKN Bersama Tahun 2022
[caption id="attachment_7715" align="aligncenter" width="720"] Foto Peserta KKN Bersama dengan Ketua PPM UIN Jakarta, Dr. Kamarusdiana, MH[/caption]
Ciputat - Salah seorang mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi satu-satunya perwakilan fakultas yang berhasil lolos seleksi KKN Bersama 2022. Maulida Pitriyah (20 tahun) mahasiswi Program Studi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah mendapatkan informasi bahwa dirinya lolos oleh program yang diinisiasi oleh Badan Koordinasi PTN BKS Barat tersebut setelah melewati beberapa tahap. Program ini merupakan rangkaian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan model kerja sama antar Perguruan Tinggi Negeri di Wilayah Barat Indonesia. KKN Bersama menjadi bagian pendamping KKN Kebangsaan, yang juga melibatkan beberapa PTN Wilayah Barat Indonesia. Kedua program tersebut memiliki tema besar yang sama, yakni "Penerapan Falsafah Huma Betang Sebagai Perwujudan NKRI Mendukung Pengembangan Food Estate pada lahan gambut menuju Kemandirian Pangan Nasional".
KKN Kebangsaan dan Bersama memiliki satu sasaran utama. Sasaran utama tersebut adalah pengenalan dan apresiasi bagi Mahasiswa atas keberagaman atau kebinekaan bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada tahun 2022, KKN Kebangsaan dan Bersama menjadikan Universitas Palangka Raya (UPR), Kalimantan Tengah sebagai tuan rumah. Jumlah peserta perguruan tinggi pada tahun 2022 adalah 65 PTN dengan capaian target peserta 1000 mahasiswa. Menurut informasi yang dirilis oleh akun resmi Instagram KKN Kebangsaan, apabila target peserta tidak memenuhi, maka sisa kuota akan diambil dari mahasiswa UPR selaku tuan rumah. Program KKN Kebangsaan dan Bersama akan dimulai pada 17 Juli 2022 hingga 19 Agustus 2022. Dalam rentang waktu tersebut, pihak penyelenggara KKN Kebangsaan dan Bersama sudah mempersiapkan program kerja terstruktur yang akan dilaksanakan oleh para peserta dari masing-masing PTN.
[caption id="attachment_7716" align="alignright" width="478"] Maulida Pitriyah, Mahasiswa BSA semester 6[/caption]
Melalui wawancara via Zoom Meeting (5/6/2022), Maulida mengonfirmasi bahwa dirinya dinyatakan lolos seleksi KKN Bersama setelah mendapat informasi dari PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelumnya, ia tidak menyangka akan mendapat kesempatan mengikuti KKN Bersama yang menjadi impian banyak mahasiswa. “KKN ini memiliki dua tahap seleksi; tahap seleksi berkas dan wawancara. Bahkan, pengumpulan esai, aku baru mengumpulkan di malam terakhir seleksi berkas, tapi alhamdulillah bisa lolos seleksi berkas, dan langsung lanjut ke tahap wawancara,” jelas Maulida. Bersyukur menjadi bagian delegasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada KKN Bersama, dirinya melihat keunggulan dan nilai positif yang lebih tinggi ketimbang KKN reguler yang sebelumnya ingin dia ikuti.
Di antara keunggulan yang Maulida ceritakan adalah memiliki relasi dan pengalaman dari lintas perguruan tinggi, biaya tunjangan selama KKN ditanggung oleh PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan mendapat atribut identitas mahasiswa KKN Kebangsaan dan Bersama. Perlu diketahui, KKN Kebangsaan dan Bersama hanya bisa diisi oleh perwakilan perguruan tinggi negeri (PTN) maksimal sebanyak 10 mahasiswa dengan rincian 5 mahasiswa peserta KKN Kebangsaan dan 5 mahasiswa peserta KKN Bersama. Sampai tahap pengumuman peserta yang lolos, para peserta belum mengetahui pembagian jenis KKN sampai mendapat pembekalan dari PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sebagai delegasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dirinya dan 9 rekan delegasi lainnya merasa mendapat amanat untuk membawa citra baik kampus, serta berkewajiban membawa pulang pesan penting selama KKN di UPR. Saat pembekalan pertama oleh PPM UIN, semua delegasi mendapat pengarahan agar mempelajari kebudayaan setempat. “Pada intinya kita disuruh mempelajari segala hal tentang Palangka Raya, kemudian tentang keislaman. Kita juga harus mampu berdaya saing tinggi, tapi tidak memaksakan,” ujar dirinya saat menjawab melalui Zoom Meeting.
Sementara itu, ada beberapa hal yang menjadi tugas dan persiapan para peserta KKN Kebangsaan dan Bersama sebelum berangkat ke UPR. Masing-masing peserta harus mempersiapkan mental dan intelektual mereka sebagai bekal KKN agar tidak datang dengan tangan kosong. Persiapan kesehatan jasmani dan rohani menjadi bagian vital karena akan berdampak pada kelancaran rangkaian kegiatan KKN. Di samping itu, para peserta diwajibkan mengetahui budaya setempat sebelum berangkat supaya menghindari kejadian yang mengakibatkan mis-komunikasi antara penduduk lokal dan mahasiswa KKN. Saat Maulida dikonfirmasi diterima sebagai salah satu dari 10 delegasi KKN Kebangsaan dan Bersama, ia tidak besar kepala, bahkan selalu mengingatkan dirinya sendiri agar menjadi padi yang tunduk. “Kita boleh bangga terhadap diri sendiri sebagai apresiasi, tapi jangan terlalu bangga. Kita yang terpilih ini mungkin rezekinya ada di sana. Bukan berarti kita yang terbaik,” kata mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab, Maulida Pitriyah.
Kontributor: Abdurrahman Ad-Dakhil
Editor: AY