Ketua Tim Cluster 8 FAH UIN Jakarta: Kolaborasi Menuju Rekognisi Internasional ACQUIN
Ketua Tim Cluster 8 FAH UIN Jakarta: Kolaborasi Menuju Rekognisi Internasional ACQUIN

Ciputat, 20 Desember 2024 – Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah meraih akreditasi internasional "Unconditional" dari ACQUIN pada 12-13 Desember 2024. Salah satu kluster yang terlibat dalam proses akreditasi di UIN Jakarta adalah Cluster 8, yang mencakup program studi dalam bidang bahasa dan sejarah. Di balik keberhasilan ini, terdapat sosok Ketua Tim Cluster 8,  Adi Putra, M.Hum., dosen Ilmu Perpustakaan, yang memimpin persiapan akreditasi internasional di kluster tersebut dengan dedikasinya.

Screenshot 2024-12-23 133205

Riyan dalam momen penyusunan SAR ACQUIN (Sumber: Dokumentasi Tim ACQUIN FAH)

Dalam wawancara, Riyan menjelaskan bahwa motivasinya sederhana yaitu ingin berkontribusi dan mengabdi kepada fakultas. “Tidak ada motivasi apa-apa selain ingin membantu dan mengabdi kepada fakultas untuk meraih rekognisi global,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa kerja tim dan komunikasi yang intens baik pada tim maupun pimpinan, menjadi kunci keberhasilan Cluster 8 dalam mempersiapkan dokumen dan menghadapi visitasi ACQUIN. “Proses koordinasi dilakukan melalui grup WhatsApp yang dimulai sejak akhir 2022 dan secara offline rapat rutin mingguan setiap Selasa siang, sehingga setiap anggota tim selalu terhubung dan mengetahui tugas masing-masing,” tambahnya.

Screenshot 2024-12-23 133224

Riyan mengarahkan tim ACQUIN dalam pengelolaan data SAR (Sumber: Dokumentasi Tim ACQUIN FAH)

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah penyusunan dokumen-dokumen baru yang diperlukan untuk memenuhi standar ACQUIN, seperti module handbook, program handbook, staff handbook, dan pengukuran capaian pembelajaran (CPL) yang perlu analisis mendalam. “Dokumen-dokumen ini, meskipun secara umum sudah dipraktekan, namun sebelumnya belum ada dokumentasinya, sehingga harus dibuat dari awal untuk memenuhi standar akreditasi internasional,” jelas Riyan.

Untuk memastikan seluruh program studi di Cluster 8 memenuhi standar internasional, Riyan bekerja sama secara erat dengan setiap program studi. “Kami menginformasikan standar minimal yang harus dipenuhi, dan membagi pekerjaan per program studi untuk memastikan semua terlibat. Dengan begitu, terjadi kolaborasi antarprodi, sehingga tidak ada satu prodi hanya fokus pada kepentingannya sendiri,” katanya. Riyan juga menyebut bahwa sekretaris timnya memiliki peran penting dalam mengoordinasikan mahasiswa untuk collect dan penyusunan data, sementara tenaga kependidikan juga diberi target output atau dokumen yang harus diselesaikan secara rinci.

Screenshot 2024-12-23 133233

Kegiatan penyusunan SAR ACQUIN (Sumber: Dokumentasi Tim ACQUIN FAH)

Monitoring dan evaluasi juga menjadi bagian integral dari proses ini. “Kami melakukan monitoring dan evaluasi setiap minggu berdasarkan target pekerjaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ini membantu mengidentifikasi kendala yang dihadapi dan mencari solusi bersama,” tutur Riyan.

Screenshot 2024-12-23 133244

Riyan dalam momen rapat rutin koordinasi ACQUIN (Sumber: Dokumentasi Tim ACQUIN FAH)

Dampak dari akreditasi ini, menurutnya, sangat besar. “Akreditasi ini memberikan pengakuan internasional kepada Cluster 8. Lebih jauh lagi, ini meningkatkan reputasi internasional FAH, mendorong peningkatan publikasi internasional, serta membuka peluang student and lecture movement ke dan dari luar negeri,” jelasnya.

Screenshot 2024-12-23 133258

Riyan menyusun data untuk SAR ACQUIN (Sumber: Dokumentasi Tim ACQUIN FAH)

Meski memiliki tanggung jawab besar baik di Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) maupun Cluster 8, Riyan mengelola waktu dengan baik. “Menentukan skala prioritas dan mengetahui kapan saya lebih dibutuhkan di masing-masing peran adalah kunci utama,” katanya.

Riyan berharap agar keberhasilan ini menjadi langkah awal untuk peningkatan reputasi internasional FAH. “Harapannya, dengan akreditasi ini, FAH dapat terus meningkatkan publikasi internasional, memperluas jaringan kerja sama, dan memberikan lebih banyak peluang bagi mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam kegiatan internasional,” tutupnya.

Kontributor: Faizal Arifin


Keterangan: Artikel ini bebas untuk dipublikasikan ulang atau di-rewrite oleh media lain, dengan catatan bahwa nama penulis dan sumber asli dicantumkan. Mohon pastikan bahwa isi dan konteks artikel tetap sesuai dengan maksud aslinya.

Tag :