Tebet Eco Park, Jakarta, Berita FAH Online 15 November 2025,  — Halaqah ilmiyyah li muhibbi al-lughoh al-`arabiyah (HIMLA) kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan Liqo’ al-Mahabbah, sebuah ajang penguatan kekeluargaan sekaligus ruang pembinaan akademik bagi para mahasiswa Bahasa Arab. Tahun ini, kegiatan mengusung tema:

“اللغة العربية: أساس التكوين العلمي وملامح الهوية للطلبة”

“Bahasa Arab: Fondasi Keilmuan dan Ciri Identitas Mahasiswa.”**

Kegiatan berlangsung meriah dan penuh antusiasme di Tebet Eco Park pada Sabtu pagi hingga sore, dengan serangkaian agenda mulai dari workshop, FGD, games kebersamaan, hingga tukar kado. Seluruh rangkaian dikemas santai namun tetap edukatif.

Sambutan Pembina HIMLA: Menjaga Ruang Bersih dari Politik Kampus

 Dalam sambutannya, Dr. Cahya Buana, M.A., selaku pembina HIMLA, menegaskan kembali arah gerak organisasi: HIMLA merupakan wadah untuk kalian berkreasi dan berprestasi tanpa mencampuradukkan dengan politik kampus. Silakan kalian mengikuti organisasi apa saja PMII, HMI, IMM, atau yang lainnya, tetapi ketika kalian berada di HIMLA, organisasi-organisasi itu tidak boleh masuk dan merusak HIMLA.

Pesan tersebut disambut baik oleh seluruh anggota yang hadir, meneguhkan HIMLA sebagai ruang belajar yang sehat, objektif, dan fokus pada akademik.

Materi Utama: Bahasa Arab sebagai Peluang Masa Depan

Pemateri, Muhammad Iqbal, S.Hum., M.A., alumni Yordania, menyampaikan materi inspiratif tentang pentingnya penguasaan bahasa Arab baik fusha maupun ‘amiyah. Beliau menjelaskan bahwa kedua ragam bahasa tersebut saling melengkapi:

Fusha: fondasi keilmuan, studi teks, akademik, dan dunia pendidikan.

‘Amiyah: kunci komunikasi real di negara-negara Arab, peluang kerja, dan hubungan internasional.

Beliau juga menekankan bahwa kemampuan bahasa Arab membuka pintu ke berbagai bidang seperti: Kedutaan & hubungan internasional, Interpreter / entertainer dalam event Arab–Indonesia, Perusahaan yang bekerja sama dengan negara Arab, Bidang pendidikan, terutama bagi lulusan perguruan tinggi keagamaan, Lembaga riset, penerjemahan, hingga media.

Disampaikan pula contoh nyata, misalnya dalam rekrutmen perusahaan yang memiliki relasi Arab–Indonesia, kemampuan ‘amiyah sering menjadi nilai cepat diterima karena langsung relevan untuk komunikasi lapangan.

Suara Anggota: Pengalaman Belajar Bahasa Arab di HIMLA

Dalam sesi wawancara, salah seorang anggota HIMLA bernama Dwi turut berbagi pandangan.

menguasai bahasa Arab itu nggak cuma soal akademik, tapi juga peluang karier. Kita harus melek fusha, tapi juga melek amiyah, karena orang Arab sehari-hari pakai amiyah. HIMLA membantu banget buat ngasah itu semua ujarnya.

Kesan & Pesan Panitia: Menguatkan Rasa Keluarga

Safina, selaku panitia Liqo’ al-Mahabbah 2025, juga turut menyampaikan Kesan dan pesannya selepas acara liqoul mahabbah, Acara Liqo’ al-Mahabbah ini berhasil menumbuhkan rasa kekeluargaan di antara semua pihak, baik antarpanitia, panitia dengan anggota, maupun antaranggota. Melalui kepanitiaan ini, berbagai keterampilan leadership juga semakin terasah, terutama bagi dirinya,” ujarnya.

Ia juga menambahkan pesan untuk HIMLA: Semoga HIMLA lebih sukses ke depannya. Anggotanya makin kompak. Semua hal pasti bisa dicapai kalau kita kompak.

HIMLA, Rumah Tumbuhnya Identitas Bahasa Arab

Liqo’ al-Mahabbah 2025 bukan hanya pertemuan, tetapi sebuah perjalanan membangun identitas keilmuan mahasiswa. Melalui kegiatan ini, HIMLA kembali menegaskan dirinya sebagai: wadah berkarya, ruang bertumbuh akademik, komunitas yang menjaga kekeluargaan, sekaligus organisasi yang bebas dari intervensi politik kampus. Acara ditutup dengan tawa, kebersamaan, dan harapan besar bahwa HIMLA akan terus menjadi ruang tumbuh untuk generasi pecinta bahasa Arab dan semangat baru untuk membawa HIMLA menuju pencapaian yang lebih besar di masa mendatang.