Hana Mumtazia Nurhaq Perkaya Pengetahuan Mahasiswa dalam Lokakarya Jurnalistik dan Multimedia
Ciputat, 24/05/23 – Sekitar 100 mahasiswa memadati ruang Teater Prof. Bustami Abdul Ghani, lantai 5 Gedung Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah pada Rabu, 24 Mei 2023, untuk mengikuti lokakarya Jurnalistik dan Multimedia yang diselenggarakan oleh FAH. Acara ini menghadirkan Hana Mumtazia Nurhaq, sebagai salah satu pemateri dalam rangkaian kegiatan lokakarya yang digelar selama dua hari itu. Hana adalah seorang jurnalis kampus dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sekaligus kontributor di beberapa publikasi online.
Dengan pengalamannya sebagai jurnalis kampus dan kontributor di berbagai publikasi online, ia membawa pengetahuan yang berharga ke dalam lokakarya ini.
Dalam sesi presentasinya, perempuan yang sedang menempuh pendidikan Pascasarjana di UPI ini membahas dua topik utama, yaitu "Bahasa Jurnalistik" dan “Cara Menulis Berita". Dalam menjelaskan gagasan utamanya, dirinya menyampaikan bahwa bahasa jurnalistik adalah bahasa sehari-hari yang berpedoman pada bahasa Indonesia baku. Ia juga menekankan daya komunikasi dalam bahasa jurnalistik lebih penting kedudukannya dibandingkan dengan kebahasaan formal yang berdasarkan pada stuktur kalimat yang baku. Hana juga memotivasi agar mahasiswa memiliki softskill menulis. Ia menjelaskan bahwa kemampuan menulis adalah keahlian yang membedakan manusia dengan makhluk prasejarah. Hal ini sejalan dengan harapan yang disampaikan oleh Wakil Dekan III, Usep Abdul Matin, Ph.D. yang mengharapkan kegiatan ini dapat mendorong mahasiswa untuk semakin meningkatkan produktivitas dalam menulis.
Mengenai bahasa jurnalistik, Hana menggarisbawahi bahwa efektivitas tulisan lebih diutamakan dalam penyampaian berita daripada struktur kebahasaan yang rumit. Kemudian, ia memaparkan beberapa ciri bahasa jurnalistik, antara lain; singkat, lugas, padat, sederhana, menarik, dan jelas.
Dalam paparannya, wanita asal Bandung juga menyoroti beberapa masalah dalam bahasa jurnalistik. Ia menganggap pemakaian bahasa asing dan bahasa daerah, penggunaan eufemisme, serta ketidaksesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia sebagai beberapa tantangan yang perlu diatasi. Hana mengajak peserta lokakarya untuk memahami dan menyebarluaskan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Selain itu, perempuan yang berasal dari Bandung ini juga membahas aspek penulisan berita. Ia mengungkapkan bahwa berita harus memenuhi beberapa kriteria, seperti fakta, kebaruan, kepentingan, dan kejadian yang luar biasa. Hana juga membagikan teknik penulisan berita, seperti penggunaan pendekatan piramida terbalik dan penggunaan pola penulisan yang sesuai dengan jenis tulisan.
Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, Hana dengan antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan para peserta. Salah satu peserta menanyakan tentang bagaimana cara mengembangkan kerangka tulisan yang mengalami situasi stuck alias tidak ada ide untuk melanjutkan tulisan. Lalu, Hana menjawab dengan menyarankan untuk mengunakan pola penulisan yang sesuai dengan konten yang ingin disampaikan.
Kontributor: Syifa Susilawati
Editor: AY