Grand Opening HIMLA 2025: Genggam Dunia Melalui Bahasa Arab
Teater Abdul Ghani, Berita FAH Online, Fakultas Adab dan Humaniora, 10 Oktober 2025 – Halaqah Ilmiah Li Muhibbi al-Lughah al-‘Arabiyah (HIMLA) menggelar Grand Opening bertema “Menggenggam Dunia, Menyelami Makna Melalui Bahasa Arab” sebagai langkah awal menyambut perjalanan baru dalam pengembangan keilmuan dan kebudayaan Arab di lingkungan kampus. Kegiatan ini dibuka oleh MC, Rifky Afrian Setya dan Siti Rabiatul Adawiyah, kemudian ditutup dengan doa oleh Dzulfaqor Daffa.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan HIMLA secara lebih mendalam kepada anggota baru serta memperkuat semangat keilmuan di kalangan mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab. Grand Opening menjadi momen penting untuk menyatukan visi serta menumbuhkan semangat cinta terhadap bahasa Arab sebagai bahasa ilmu, budaya, dan peradaban.
Suasana khidmat namun penuh semangat menyelimuti setiap sesi acara yang berlangsung. Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan, Kaprodi, Pembina, serta pengurus HIMLA. Momen yang sangat penting dalam agenda Grand Opening HIMLA adalah sesi Talkshow Inspiratif yang disampaikan oleh Habib Ali Hasan Al-Bahar, Lc., M.A., seorang akademisi dan praktisi bahasa Arab.
“Bahasa Arab adalah bahasa terkaya di dunia, dengan lebih dari 20 juta kosakata. Dalam mempelajarinya, kita mengenal berbagai cabang seperti ilmu ma‘ani, bayan, dan balaghah. Semua ini bukan hanya untuk memahami teks, tetapi juga untuk memahami makna yang dalam di balik kata-kata.”
Beliau juga mengutip kisah menarik tentang Gus Dur yang sering disalahpahami karena pernyataannya. Habib Ali menekankan bahwa:
“Orang-orang yang tidak memahami makna dalam ucapan Gus Dur itu mungkin ilmu balaghah-nya belum sempurna.” Pernyataan tersebut disambut dengan gelak tawa sekaligus menjadi renungan bahwa bahasa Arab tidak bisa hanya dipahami di permukaan saja. Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh peserta untuk tidak pernah merasa cukup dalam belajar bahasa Arab: “Jika kalian sudah bisa, maka pertahankan. Kalau bisa, tingkatkan lagi.”
Beliau juga menekankan bahwa dalam dunia sastra Arab, kreativitas sangat penting: “Sastra tidak selalu terikat pada hukum halal dan haram, karena yang utama adalah bagaimana kita mengolah bahasa menjadi puitis, menyentuh, dan menggugah.”
Sebagai penutup sesi, beliau dengan gaya khasnya membawakan beberapa gombalan puitis dalam bahasa Arab yang membuat suasana talkshow menjadi hangat dan penuh antusiasme. Gaya penyampaian beliau yang santai namun berbobot menjadikan materi mudah dicerna, tetapi tetap bernilai ilmiah.
Setelah talkshow, acara dilanjutkan dengan prosesi pelantikan anggota baru HIMLA secara simbolis. Momen ini menjadi tonggak awal bagi para mahasiswa yang baru bergabung untuk ikut berkontribusi aktif dalam kegiatan-kegiatan HIMLA. Pelantikan dilakukan dengan pembacaan ikrar yang dipimpin oleh Prof. Usep Abdul Matin, MA.,MA., P. hD selaku Wakil Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.
Melalui kegiatan Grand Opening ini, HIMLA berharap mampu melahirkan generasi yang tidak hanya mencintai bahasa Arab secara akademik, tetapi juga secara ruhiyah dan budaya. HIMLA berkomitmen menjadi ruang yang senantiasa menumbuhkan semangat keilmuan, kreativitas sastra, serta rasa kebersamaan dalam wadah organisasi yang dinamis. Tidak hanya berfokus pada pengembangan akademik, HIMLA juga menjadi tempat untuk mengasah potensi dan kemampuan nonakademik setiap anggotanya agar tumbuh menjadi pribadi yang berdaya dan berkarakter.
Menggenggam dunia dan menyelami makna melalui bahasa Arab bukan sekadar tema, tetapi ajakan untuk terus belajar, menggali, dan berkarya bersama HIMLA.
Dokumentasi: