Delegasi UIN Jakarta Terbanyak Hadiri International Conference of Library and Information Science (ICoLibS) dan Rakernas ASDIP-PTKI di Lombok
Lombok, 13-15 September 2024 – Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi kampus dengan delegasi terbanyak dalam International Conference of Library and Information Science (ICoLibS) dan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Dosen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (ASDIP-PTKI) yang diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. UIN Jakarta mengirimkan enam delegasi, terdiri dari Dekan Dr. Ade Abdul Hak, M.Hum, Wakil Dekan I Dr. ida Farida, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, dan dosen Fakultas Adab dan Humaniora.
Acara yang berlangsung selama tiga hari ini diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Mataram, bekerja sama dengan ASDIP-PTKI dan pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Australia, Malaysia, dan Indonesia, serta turut mengundang Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah NTB, serta Ikatan Pustakawan Indonesia NTB.
Kegiatan ini dihadiri oleh peserta Rakernas dan konferensi dari berbagai wilayah di Indonesia, di antaranya Aceh, Palembang, Lampung, Padang, Jambi, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan, Makassar, hingga Papua. Peserta dari berbagai latar belakang seperti mahasiswa, pustakawan, dosen, dan pemerhati perpustakaan dan kearsipan mempresentasikan karya ilmiah mereka, dengan topik-topik diskusi yang mencakup pengembangan perpustakaan, digitalisasi arsip, serta peran pustakawan dalam menghadapi tantangan transformasi teknologi informasi.
Keikutsertaan UIN Jakarta sebagai delegasi terbanyak menegaskan komitmen kampus dalam pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi. Dalam Rakernas ASDIP-PTKI ini, juga dihasilkan keputusan penting, yakni penetapan kembali Prof. Dr. Nurdin Laugu, S.Ag., SS., MA dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai Ketua ASDIP-PTKI untuk periode mendatang.
Konferensi ini menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, termasuk penegasan sikap ASDIP-PTKI se-Indonesia yang menolak kebijakan pelatihan dari Perpustakaan Nasional yang dinilai dapat mengurangi kompetensi pustakawan. Organisasi tersebut menekankan pentingnya profesi pustakawan, arsiparis, dan spesialis informasi untuk menjadi prioritas dalam pengembangan sumber daya manusia, baik di Indonesia maupun global.
Kegiatan ini ditutup dengan seruan untuk terus meningkatkan peran pustakawan dalam mendukung kemajuan dunia informasi dan kearsipan yang semakin kompleks di era digital.
Putri Yasmin Az Zahra/Okta Reni Azrina RA