Andhika Prasetyo: Tips Menjadi Jurnalis Profesional
FAH NEWS (25/05/2023) - Workshop Jurnalis dan Multimedia untuk Mahasiswa yang diselenggarakan di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) sukses dilaksanakan selama dua hari dengan tema "Menjadi Jurnalis dan Penulis yang Kreatif-Kompeten".
Acara ini menghadirkan Andhika Prasetyo, seorang jurnalis profesional dari Media Indonesia, sebagai narasumber utama. Dalam workshop ini, Andhika berbagi berbagai tips dan pengalaman menarik dalam menjalani profesi jurnalis yang menginspirasi peserta.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Assistant Editor sejak tahun 2022 di Media Indonesia, merupakan lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan program studi Sastra Inggris. Setelah lulus pada tahun 2014, Andhika sempat bimbang mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion-nya. Akhirnya, ia mendapat kabar tentang penawaran pekerjaan dari HRD Media Indonesia yang berbeda dengan posisi yang ia lamar sebelumnya. Meski berbeda dengan passion awalnya, Andhika tetap menjalani pekerjaan tersebut hingga saat ini.
Dalam workshop ini, Andhika Prasetyo memaparkan beberapa informasi penting terkait profesi jurnalis. Beliau juga mengungkapkan bahwa menjadi jurnalis akan membawa seseorang ke dunia yang luas, di mana mereka akan dikenal oleh banyak pihak, termasuk artis dan bahkan presiden. Namun, Andhika juga menjelaskan bahwa menjadi jurnalis tidak selalu menyenangkan. Ia menyoroti beberapa hal tidak enak dalam profesi ini, seperti menghadapi deadline setiap hari dan menjalani jam kerja yang tidak teratur. Meskipun demikian, Andhika juga berbagi pengalaman menariknya sebagai jurnalis, seperti kesempatan untuk melakukan perjalanan ke berbagai kota di Indonesia secara gratis dan bahkan naik pesawat presiden.
Selanjutnya, Andhika memberikan beberapa tips berharga dalam penulisan berita kepada peserta workshop. Tips pertama yang disampaikan adalah pentingnya menentukan tema yang relevan. Ia menyarankan peserta untuk menggali keresahan yang sedang dihadapi masyarakat saat ini dan memilih tema yang sesuai dengan kondisi terbaru, bukan tema yang sudah usang. Selain itu, tema yang dipilih haruslah menarik dan memiliki nilai bagi para pembaca agar mereka tertarik untuk membaca berita yang ditulis.
Tips kedua berkaitan dengan penentuan narasumber. Beliau menekankan pentingnya mencari narasumber yang berkaitan dengan tema yang sedang ditulis. Ia menyarankan agar mencari lebih dari satu narasumber agar mendapatkan sudut pandang yang beragam terkait dengan tema berita.
Tips ketiga adalah mengenali kebiasaan narasumber dan memastikan bahwa mereka berkaitan dengan berita yang akan ditulis. Hal ini penting agar informasi yang didapatkan dari narasumber dapat mendukung berita yang ditulis dengan baik. Selain itu, penting juga untuk memakai pakaian sopan dan sesuai dengan kesempatan saat bertemu dengan narasumber, menunjukkan sikap profesionalisme sebagai jurnalis.
Tips selanjutnya berkaitan dengan pembuatan pertanyaan dan penggalian data dalam proses wawancara. Sebelum melakukan wawancara, penting untuk membuat daftar pertanyaan serinci mungkin agar informasi yang diperoleh dari narasumber lebih banyak dan detail. Selain itu, penting juga untuk mencari data pendukung sebelum mulai menulis berita. Data ini bisa diperoleh dari narasumber atau situs web terkait. Saat menggali data, disarankan juga untuk mengambil gambar sebagai pendukung tulisan.
Tips berikutnya adalah mengenai penulisan berita. Sebagai jurnalis, penting untuk memiliki data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Data ini dapat digunakan sebagai argumen dalam penulisan berita. Selain itu, sebagai jurnalis, tidak boleh memasukkan opini pribadi dalam tulisan berita. Tulisan berita juga sebaiknya tidak terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek, sesuai dengan kebutuhan informasi yang disampaikan.
Setelah menjelaskan tips-tips yang telah disebutkan, Andhika membuka sesi tanya jawab terkait jurnalistik kepada peserta workshop. Hal ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengajukan pertanyaan dan memperdalam pemahaman mereka tentang profesi jurnalis.
Sebagai penutup, Andhika menekankan bahwa sebagai mahasiswa, kemampuan menulis adalah modal utama untuk menjadi jurnalis. Oleh karena itu, ia mendorong peserta untuk sering-sering menulis, karena kegiatan menulis juga akan membantu dalam menyelesaikan tugas akhir seperti skripsi pada akhir kuliah.
Kontributor: Sindy Amelia
Editor: Faizal Arifin